GIRI MENANG, Warta NTB – Dalam rangka mendukung urusan pembangunan dan kawasan perdesaan, sebanyak 64 orang Tenaga Pendamping Desa Profesional (TPDP) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tahun 2019 menandatangani kontrak kerja. Penandatanganan kontrak digelar di Aula Kantor Dinas PUPR Lobar, Selasa (29/1/2019).
Ke 64 TPDP itu terdiri dari Pendamping Lokal Desa (PLD), Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP), Pendamping Desa Tehnik Infrastruktur (PDTI) dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa. Para TPDP ini direkrut melalui Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di bawah Kemendes Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi RI.
Hadir dalam kesempatan tersebut, wakil Gubernur (wagub) NTB, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahah Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (PMPD-Dukcapil) NTB, Bupati Lobar, Kadis PMPD Lobar, Kepala Desa, Camat serta sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Lobar.
Kepala Dinas PMPD-Dukcapil NTB, H.Azhari SH, MH menyatakan, tupoksi dari para pendamping desa ini, selain menetralisir informasi hoax dimedia sosial, tetapi juga turut mendampingi desa dalam perencanaan pembangunan dan keuangan desa. Selain itu lanjut Azhari, tugasnya meliputi pendampingan kepada masyarakat desa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
“Kita tidak ingin lagi ada masalah masalah hukum di desa,” tegasnya.
Disebutkan, sekitar 995 jumlah desa di NTB, hanya 1-2 persen saja yang masih bermasalah dengan hukum. Kecil memang jika diprosentasekan.
“Ini artinya, kepala desa kepala desa kita banyak yang cerdas,” pujinya seraya menangkal kalau SDM Kepala Desa (Kades) yang ada lemah, tetapi mereka tergolong cerdas. Karena mereka cerdas, jadi sudah mampu untuk menggerakkan roda pembangunan di desanya.
Terkait dengan Dana Desa (DD) tidak kurang dari Rp 900 Milyar yang digelontorkan untuk kegiatan pembangunan di desa. Tahun 2019 ini, peningkatannya menjadi sekitar Rp 1,2 Triliun.
Di tempat yang sama, Wagub NTB Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah M.Pd menyatakan, mudah-mudahan di Lobar pencairan pembangunan rumah dampak gempa bisa terealisasi 100 persen. Jika semuanya sudah masuk ke rekening, tinggal menyesuaikan validasinya saja dan melakukan pembangunan ke depan. Dia berharap program tersebut bisa berjalan dengan baik dan benar.
”Semoha tidak ada hal yang kira-kira menghambat proses pembangunan hunian tetap ini,” katanya.
Demikian pula, Bupati Lobar, H.Fauzan Khalid memaparkan, dalam tahun 2019 ini, pemerintahannya akan mencoba memberikan bantuan kepada desa. Bantuan tersebut disalurkan melalui kegiatan Bumdes. Sebagai uji coba akan dimulai dari dua desa dulu. Namun bupati tidak menyebut desa mana yang diprioritaskan untuk diberi bantuan. Nilainya sekitar Rp.500 juta. Jika ini bisa berkembang, akan berkembang ke desa-desa lain.
Usai kegiatan penandatanganan kontrak, Koordinator Pendamping P3MD Lobar, Sabillirrosyid mengemukakan, dari 64 orang TPDP Lobar, 6 diantaranya sebagai pendamping tenaga ahli, 25 pendamping desa kecamatan dan 33 orang Pendamping Lokal Desa. (WR)