BIMA, Warta NTB – Dalam memperingati hari jadinya yang Ke-VIII Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak-Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Produktif Masyarakat (LKSA LPEPM) Bima melakukan kegiata bhakti sosial dengan berbagi kepada kaum dhuafa dan difabel.
Kegiatan yang digelar, Rabu (20/11/2019), LKSA-LPEPM Bima melakukan kegiatan di dua kecamatan dengan menyambangi langsung kediaman kaum dhuafa dan penderita penyakit berdasarkan nama-nama yang telah mereka data.
Adapun beberapa penerima bantuan antara lain, bantuan berupa santunan diberikan kepada Bapak Abdul Hamid (60) warga Desa Tonggorisa, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima yang menderita lumpuh selama 20 tahun dan tidur hanya beralaskan tikar. Bantuan kedua diberikan kepada Bapak Muhlis (50) warga Desa Sakuru, Kecamatan Monta yang tidak memiliki kartu BPJS mengalami lumpuh sejak kecil dan hanya merangkak, bantuan yang diserahkan berupa Tongkat bahu untuk beraktivitas.
Selanjutnya bantuan ketiga diberikan kepada Junaidin umur 8 warga Desa Sakuru kecamatan monta yang menderita buta dan tidak memiliki bola mata bantuan yang diberikan berupa kaca mata. LKSA-LPEPM Bima sendiri berencana akan mencari pendonor mata agar generasi bangsa ini dapat melihat. Disamping itu akan diupayakan agar anak yatim yang diasuh oleh neneknya ini memiliki kartu BPJS Kesehatan.
Muchtar, SH Ketua LKSA-LPEPM Bima didampingi sekretaris Ihsan mengatakan, bertepan dengan hari ulang tahunnya yang ke-VIII, LKSA-LPEPM Bima melakukan kegiatan sosial berupa kegiatan berbagi kepada kaum dhufa dan penderita penyakit di dua kecamatan.
“Kegitan yang kami lakukan merupakan bentuk kepedulian kami terhadap warga kurang mampu dan penderi penyakit,” katanya.
Lanjut dia, di hari jadinya yang ke-VIII kami akan terus berupaya membantu masyarakat miskin dan tidak mampu dan sinergitas kami dengan pemerintah daerah selama ini cukup baik. lebih-lebih Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri yang selalu merespon setiap tindakan kami membantu warga yang sakit selama ini.
“Beliau selama ini selalu merespon baik setiap penanganan warga miskin yang sakit bahkan beliau adalah salah satu donatur tetap kami. Mari berbagi dan bersedakah untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang sakit,” ajaknya.
Muchtar berharap selain Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa juga diajak untuk peduli dengan memperhatikan yang sakit dan tidak memiliki biaya berobat.
“Pemerintah desa juga diharapkan memiliki perhatian dengan melaporkan dan berkoordinasi dengan instansi terkait dan pihak lainnya apabila ada warganya yang sakit dan tidak memiliki biaya berobat sehingga kita bisa bersama-sama mambunya untuk berobat dan mendapatkan perawatan yang layak,” tutupnya. (WR-Man)