30 Tahun Mengalami Kelumpuhan, Kakek Safi’i Dapat Bantuan Kursi Roda

1397

DOMPU, Warta NTB – Seorang kakek penderita lumpuh di Desa Nusajaya, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu mendapat bantuan kursi roda gratis dari Brigadir Agus Salim dan Yayasan Endri Foundation (EF) Dompu.

Kakek malang itu bernana Safi’i usia 52 tahun. Ia mengalami lupuh sudah lebih dari 30 tahun, namun belum pernah mendapat bantuan. Ia merupakan warga Transpigrasi dari Lombok Tengah pada tahun 1982. Hingga sekarang ia belum menikah dan yang merawatnya adalah kakak kandungnya yang juga merupakan warga transmigrasi.

Kelumpuhan diderita Kakek Safi’i setelah beberapa tahun ia menjadi warga transmigrasi. Waktu itu kakinya kena cangkul saat ia sedang bekerja di sawah garapannya. Kakinya yang luka dan berdarah saat itu ia obati dengan obat yang ia bawa dari Lombok dan sembuh.

Namun tiga bulan kemudian, ia mengalami demam tinggi dan tiba-tiba kakinya lumpuh, tetapi karena keterbatasan ekonomi ia tidak pernah dibawa ke rumah sakit atau dokter dan sampai sekarang kakinya masih lumpuh.

Brigadir Agus Salim mengatakan, informasi mengenai Pak Safi’i kami dapat minggu kemarin setelah ditelepan oleh Bhabinkamtibmas Desa Nusajaya Brigadi Bungkarno yang juga merupakan putra Lombok Tengah.

“Ia meminta bantuan kursi roda untuk Pak Safi’i sehingga pagi ini saya bersama Tim EF Dompu datang menyerahkan bantuan kursi roda kepadanya yang disaksikan langsung Bhabinkamtibmas dan Kadus setempat. Kursi roda itu saya bawa dari Lombok saat cuti beberapa waktu lalu,” ungkap Brigadir Agus, Selasa (3/12/2019).

Atas bantuan kursi roda yang diterima, keluarga mengaku senang karena Pak Safi’i tidak lagi digendong atau dipopong saat harus ke WC atau beraktifitas di rumah dan di sekitar rumah.

Selain itu, kata Brigadis Agus, sesekali jika penyakitnya kambuh, maka tubuhnya Pak Safi’i terasa menggil dan gemetar oleh karena keluarga berharap agar ada pihak terkait atau dermawan yang membantunya.

“Dari pengakuan keluarga selama tiga tahun mengalami kelumpuhan Pak Safi’i tidak pernah mendapat bantuan lebih-lebih batuan pemerintah daerah atau pemeruntah desa,” terangnya (WR)