BIMA, Warta NTB – Penilaian Akhir Semester (PAS) dan ujian Penilaian Tengah Semester (PTS) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Palibelo agak berbeda dari sekolah pada umumnya. Selain menggunakan komputer maupun laptop sekolah ini juga menerapkan Penilaian Akhir Semester berbasis android.
Dengan menggunakan pola penilaian akhir semester berbasis android sehingga para siswa di sekolah yang dipimpin Hj. Erot Sutianah, M.Pd ini tidak lagi dilakukan secara manual, tetapi berbasis smartphone pintar.
Kepala sekolah Hj. Erot Sutianah yang ditemui disekolah setempat, Kamis (5/3/2020) mengatakan, tahun ini SMAN 1 Palibelo mulai menggunakan ujian PTS dan PAS dengan basis android yang bisa digunakan secara online dan offline.
“SMAN 1 Palibelo adalah salah sekolah di Kabupaten Bima yang mulai menerapkan sistem ujian PTS dan PAS berbasis android. Untuk saat ini kami masih menerapkan sisten offline,” katanya.
Kepala sekolah mungungkapkan, keuntungan ujian berbasis android adalah untuk melatih kemampuan dan kejujuran siswa sebab siswa tidak lagi bisa saling bertanya karena soal dibuat secara acak oleh sistem. Selain itu keuntungan ujian berbasis android akan memudahkan guru dalam menganalisis nilai ulangan karena nilai siswa otomatis keluar setelah selesai ujian,
“Ujian ini juga akan menghemat biaya penggandaan dan foto copy soal serta mengurangi produksi sampah kertas sisa ujian sehingga kami dapat mensukseskan program Zero Waste menuju NTB Gemilang seperti program Gubernur dan Wakil Gubernur NTB sekarang,” ujarnya.
Dijelaskannnya, dalam ujian berbasis android, SMAN 1 Palibelo mulai menerapkan kepada siswa kelas X hingga XII yang dilakukan secara offline. Melalui ujian berbasis android kita juga dapat mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa smartphone tidak hanya dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dan bermain game, tetapi banyak sisi manfaat lainnya seperti untuk belajar dan ujian.
“Kita juga bisa mulai mengenalkan teknologi kepada anak didik kita supaya mereka lebih femiliar dengan teknologi agar tidak gaptek mengingat semuanya sekarang sudah menggunakan sistem teknologi,” jelasnya.
Menurut Hj. Erot Sutianah selama kegiatan ujian berbasis andoroid di sekolah setempat tidak ada kendala. Sekolah juga telah memiliki server sendiri untuk menampung soal dan aplikasi dalam pelaksanaan ujian tersebut.
“Bank soal bersumber dari guru bidang studi, sehingga siswa tidak perlu khawatir karena setiap soal yang diujikan adalah materi yang pernah diajarkan oleh masing-masing guru bidang studi kepada mereka,” terangnnya.
Melalui penerapan ujian berbasis android, Hj. Erot Sutianah berharap para siswa dapat meningkatkan semangat belajar karena sudah tidak lagi bisa saling bertanya dalam mengerjakan soal ujian.
“Dalam penerepan ujian berbasis android setiap anak harus belajar untuk meningkatkan kemampuan dan daya ingat. Ujian ini juga secara otomatis dapat meningkatkan kompetensi anak,” tandasnya.
Sementara dalam penerapan ujian berbasis andorid, sekolah masih menggunakan hp smarphone masing-masing siswa yang dikoneksikan dengan server sekolah yang dilakukan secara offline.
“Alhamdulillah sejauh penerapan ujian berbasis android di sekolah kami berjalan dengan lancar dan memiliki dampak yang sangat positif bagi siswa dan siswi di SMAN 1 Palibelo,” ucapnya. (WR-Man)