Giri Menang, Warta NTB – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid memberi dukungan kepada tenaga kesehatan yang menangani virus corona (covid -19). Dukungan itu ditunjukan bupati dengan memberikan ratusan parsel berisi buah kepada dokter dan perawat rumah sakit serta puskesmas di Lombok Barat.
Dijelaskan bupati, pemberian parsel ini diharapkan bisa menggugah hati masyarakat yang mampu untuk turut memberi dukungan moril maupun materil kepada insan kesehatan yang menangani covid-19. “Kita berharap masyarakat kita yang mampu tergugah hatinya membantu para pejuang terdepan kita menghadapi virus corona,” harap bupati.
Menurut bupati, para tenaga kesehatan ini telah berupaya melakukan yang terbaik untuk mencegah mewabahnya virus corona di Kabupaten Lombok Barat. Ratusan parsel ini, kata bupati, berasal dari sumbangan masyarakat untuk disalurkan kepada tenaga kesehatan yang telah berusaha keras melakukan tindakan medis kepada masyarakat.
“Kita bagikan di Rumah Sakit Tripat (Patut Patuh Patju), Rumah Sakit Awet Muda dan sisanya untuk semua puskesmas. Parsel ini berasal dari masyarakat untuk disalurkan kepada teman-teman yang bertugas menangani covid-19,” seru bupati usai memberikan parsel kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Tripat. Juma’at (3/4).
Bupati juga mengatakan saat ini ia telah menginstruksikan kepada jajaranmya untuk mengumpulkan madu yang berasal dari Lombok Barat untuk disalurkan, karena menurut bupati, madu mengandung sumber vitamin, salah satunya vitamin C yang berperan aktif menjaga sistem imun. Di samping itu, bupati juga berharap langkahnya ini bisa memajukan petani- petani madu di lombok barat.
Bupati juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan memberikan perhatian dan dukungannya kepada tenaga kesehatan yang menangani covid-19 ini berupa pemberian insentif.
“Saya juga minta ke Pak Sekda untuk menghitung insentif berupa uang, insyallah nanti kita akan berikan kepada para tenaga kesehatan yang menangani covid -19 ini. Mudah-mudahan dengan cara ini mereka tambah semangat dan semakin termotivasi,” imbuhnya.
Bupati juga berharap agar masyarakat sadar dan memahami bahwa tugas sebagi tenaga kesehatan yang menangani virus ini tidak mudah dan tantangannya sangat besar.
“Bayangkan saja kalo kita mengkarantina masyarakat yang ODP, itu protes sangat luar biasa banyak, itu karena takutnya masyarakat kita, padahal itu tidak apa-apa. Apalagi petugas kesehatan, mereka yang langsung bersentuhan dengan pasien,” tegas bupati.
Direktur Rumah Sakit Tripat drg. H. Arbain Ishak menyebutkan, sampai tanggal 31 Maret kemarin sudah ada 13 PDP yg dirawat di RSUD TRIPAT. Pasien tersebut tidak hanya berasal dari Lombok Barat saja, tetapi ada juga dari Lombok Tengah. Pasien ini, kata Arbain, ada yang pernah kontak dengan PDP dan ada juga yang memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah.
“Kita rawat dulu sampai hasilnya keluar. Dari 13 pasien yang dirawat sekitar 10 orang berasal dari Lombok Barat, karena yang 2 orang berasal dari Lombok Tengah dan satu orang dari luar,” imbuhnya.
Terkait dengan ketersediaan ruang rawat, Arbain mengatakan Rumah Sakit Tripat dalam jangka waktu dekat akan menambah dua ruang rawat pasien covid-19. Sebelumnya, Rumah Sakit Tripat sudah memiliki tiga ruang rawat, sehingga dengan penambahan tersebut Arbain berharap bisa menampung banyak pasien.
“Kemarin kita coba rujuk satu orang ke RS Provinsi, karena saat ini kita hanya punya tiga ruang rawat dan dalam waktu dua tiga hari ini kita akan menambah dua ruang rawat lagi,” kata Arbain. (WR)