BIMA, Warta NTB – Menyusul rencana pemerintah Provinsi NTB mengalihkan status SMAN 2 Monta ke SMK Pariwisata, pihak sekolah SMAN 2 Monta menggelar rapat sosialiasi dengan mengundang sejumlah tokoh masyarakat.
Rapat yang digelar di aula rapat sekolah setempat, Kamis (21/5/2020) dihadiri Kepala Sekolah Nazamuddin, S.Pd, tokoh masyarakat, akademisi, tokoh pemuda, panitia pendiri SMA N 2 Monta, perwakilan kepala desa, pengurus komite dan dewan guru SMA N 2 Monta.
Kepala Sekolah Nazamuddin mengatakan, pengalihan status SMAN 2 Monta ke SMK Pariwisata merupakan rencana pemerintah Provinsi NTB untuk mendukung potensi pariwisata Kecamatan Monta, Kabupaten Bima khususnya tujuh desa yang berada di wilayah Monta Selatan.
“Untuk itu, kami sebagai pihak sekolah perlu menyampaikan dan mensosialisasikan rencana pengalihan status sekolah tersebut kepada masyarakat dan stakeholder terkait lainnya,” katanya.
Mantan Kepala SMAN 1 Woha ini menyebutkan, berdasarkan rencana, pengalihan status itu akan dimulai pada tahun ajaran baru 2020/2021. Dan ia berharap rencana pengalihan satus SMAN 2 Monta ke SMK Pariwisata bisa disambut baik oleh masyarakat dan wali murid.
“Kami harap rencana pengalihan status sekolah bisa disambut baik oleh masyarakat khususnya yang berada di tujuh desa di Monta Selatan dan hal ini sangat bermanfaat untuk meningkat kualitas SDM anak-anak dalam ilmu kejuruan karena mengingat potensi pariwisata yang ada di wilayah Monta Selatan sangat mendukung,” harapnya.
Terhadap harapan masyarakat, terkait permintaan tidak mengalihkan status SMA ke SMK melainkan merintis sekolah SMK baru, Nazamuddin mengatakan, hal itu akan disampaikan kepada UPT Layanan Dikmen PK-PLK Bima.
“Apa yang menjadi saran usul dan pertimbangan dalam rapat sosialisasi ini akan kami sampaikan kepada atasan untuk diteruskan kepada pemerintah provinsi NTB sebagai baha pertimbangan,” ujaranya.
Kepala Desa Waro Muhammad Ali, SH mengharapkan agar rencana pengalihan SMA ke SMK agar tidak menghilangkan status SMAN 2 Monta, tetapi mendirikan sekolah baru, meski untuk sementara KBM SMK Pariwisata menggunakan gedung sekolah SMAN 2 Monta.
“Sebagai dewan pendiri sekolah kami tahu bagaimana perjuangan berdarah-darah mendirikan sekolah mulai dari pembebasan lahan hingga bersaing mendapatkan murid karena sekolah baru minat siswa dan orang tuanya kurang, kalau bisa SMAN 2 Monta tidak dihilangkan tetapi kita rintis SMK baru,” harap salah satu dewan pendiri SMAN 2 Monta ini.
Pertimbangan lain, kata dia, ketika SMA beralih status ke SMK, maka akan dibawa kemana guru-guru SMAN 2 Monta yang bidang studi mengajarnya tidak relevan lagi dengan mata pelajaran di SMK.
“Hal ini juga harus kita pertimbangkan, kalau bagi guru PNS tidak masalah bisa dipidahkan ke sekolah lain, tetapi bagaimana dengan nasib guru honorer putra-putri monta selatan yang telah mengabdi bertahun-tahun. Terkait keberadaan SMK Pariwisata kami sangat mendukung, tetapi SMAN 2 Monta jangan dihilangkan,” pintanya. (WR-Al)