BIMA, Warta NTB – Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE memaparkan pengelolaan potensi Pariwisata yang ada di Wilayah Kabupaten Bima, dihadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI,. Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.BA, M.BA, Minggu, (13/6/2021) malam.
Potensi unggulan pariwisata tersebut dipaparkan Bupati pada acara Kolaborasi Bupati/Walikota Sumbawa-Bima Raya, Nusa Tenggara Barat di Pantai Lawata, Kota Bima.
Dijelaskan Bupati, Kabupaten Bima memiliki kawasan destinasi wisata yang masuk dalam program percepatan Pariwisata Kabupaten.
Yaitu kawasan Samota (Satonda, Moyo dan Tambora) Kawasan Madompa, dan Metro Lewa Mori (lapangan pacuan kuda, Pantai Kalaki dan Sambori).
Sambori adalah salah satu desa yang berada di puncak Lambitu, dengan komoditi unggulan bawang putih. Memiliki ciri khas tersendiri, termasuk bahasa yang berbeda dengan bahasa Bima pada umumnya. Sampai sekarang masih terpelihara dengan baik.
‘’Untuk pelestarian keberadan Rumah Lengge dan Jompa yang terpadu dalam satu kawasan di Desa Sambori tersebut, kami telah menganggarkan melalui dana DAK,” ujar Bupati.
Kemudian di teluk Wawo Rada, yang berada di wilayah selatan Kabupaten Bima. Juga memiliki keunikan. Keindahan pasir, gelombang untuk surfingnya dan selalu muncul ikan lumba-lumba.
Di garis pantai bagian Selatan Desa Woro, Kecamatan Madapangga. Bupati mengaku, tiga tahun terakhir dikelola investor dari Amerika dan sudah mulai berkembang.
Di sisi sebelah utara wilayah Kabupaten Bima. Terdapat Gunung Sangiang Api. Disekitarnya juga terdapat pulau ular.
Di sekitar Gungung Sangiang, terdapat kawasan yang untuk Diving. Berdasarkan laporan para wisatawan, keindahan dibawah lautnya, bisa mengalahkan taman bawah laut Bunaken.
Kemudian di bagian wilayah timur. Ada Gilibanta yang berdekatan dengan Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Ada Pantai Pink, Toro Mbala, Toro Mariam tebing yang tersusun rapi seperti meriam.
Dihadapan Menparekraf, Bupati mengaku masih ada beberapa potensi Pariwisata tersebut yang belum mendapatkan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat atau pelaku pariwisata. Dari Bali menuju Labuhan Bajo atau dari mana pun melalui paket-paket wisata.
Bupati berharap adanya dukungan Kementerian Pariwisata. Karena menurut Umi Dinda, beberapa obyek wisata di bagian Timur belum bisa dikelola, seperti obyek wisata ‘Toro Mbala’ dan sekitaranya. Menurut Bupati itu masuk kawasan penyangah habitat Komodo.
‘’Kami berharap keunggulan yang dimiliki Manggarai Barat dengan percepatan pembangunan yang dijelaskan Peraturan Presiden (Perpres), bisa dirasakan daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan kawasan Manggarai Barat. Kami juga memiliki kawasan Sakosa (yang meliputi pulau Kelapa dan Uma Lengge),’’ harapnya.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Dr. H Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, tiga hal untuk mengembangkan potensi wisata di Sumbawa-Bima Raya.
Yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia (DSM), mendorong program unggulan tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Serta pemulihan sektor ekonomi dan pariwisata melalui digitalisasi.
Dijelaskan Sandi Uno, Kemenparekraf tetap mendorong adanya program unggulan agar tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu. Kemudian melakukan pendampingan beberapa event daerah dan program revitalisasi sarana dan prasarana. Untuk membangkitkan dan memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19.
“Event daerah akan kita dampingi agar bisa berkembang dan ditingkatkan menjadi event regional dan nasional,’’ujar Menteri Sandi.
Menteri Sandi berharap, setiap kepala daerah dapat membuat narasi yang positif dan menunjukkan nilai-nilai optimisme bahwa sektor pariwisata akan bangkit kembali.
Selain itu, peningkatan SDM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui peningkatan skill (up-skilling dan reskilling). Adalah salah satu solusi untuk mengarahkan sekaligus memberikan pendampingan keterampilan dimasa pandemi.
Kemudian memulihkan sektor ekonomi dan pariwisata sesuai dengan tren yang terbaru, fokus pada wisatawan nusantara.
Hadirnya youtuber Atta Halilintar bersama Aurel, mudah-mudahan memberi dampak yang luar biasa. Karena ada puluhan juta mata yang melihat melalui digitalisasi.
“Luar biasa sekali, saya sempat berada di Desa Wisata Maria. Terpukau bukan hanya alamnya, tapi juga budayanya,’’ aku Menteri Sandi. (WR-Al)