Wakil Gubernur Resmi Buka MTQ ke-27 Tingkat Provinsi NTB

1456

BIMA, Wartantb.com – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 27 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kabupaten Bima resmi dibuka Wakil Gubernur NTB H.Muh Amin, SH.,M.S, Kamis (26/10/2017) malam bertempat di halaman Kantor Bupati Bima di Desa Godo, Kecamatan Woha.

Dalam sambutannya Wagub menyampaikan, MTQ bukan hanya sekedar kegiatan rutin mempertunjukkan dan mempertandingkan seni baca Al Quran saja melainkan lebih dari itu yaitu semakin mendekatkan umat kepada kitab suci dan mencintai Al Quran. Bahkan yang lebih penting yaitu memahami dan mengamalkan secara nyata nilai-nilai yang terkandung dalam Al Quran di dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Wagub, MTQ sesungguhnya merupakan wahana pelestarian khasanah budaya Islam dalam membangun generasi Qurani dan masyakat madani, yakni  kehidupan yang penuh toleransi,  saling berkontribusi, saling membangun hidup dan saling memberi kemanfaatan dalam kedamaian dengan suluruh umat beragama. Seperti yang dicontohkan oleh Baginda Nabi Besar Muhammad SAW kepada ummatnya dan juga menjadi tauladan bagi dunia.

Di hadapan para bupati dan walikota, anggota DPD RI dan DPR RI Dapil NTB, Forkopimda, MUI provinsi dan kabupaten/kota se-NTB, dewan hakam, para kafilah serta ribuan masyarakat yang hadir, Wagub menegaskan bahwa dengan mengucapkan hal-hal yang baik saja akan menciptakan suasana kehidupan yang harmonis. Apalagi kalau sering membaca Al Quran, tentu akan membentuk pribadi-pribadi yang berkarakter religius Islami.

Ia mengajak semua ummat beragama untuk terus memperkuat benteng keimanan masing-masing dengan meningkatkan pemahaman dan mengamalkan kandungan ajaran Al Quran. Sebab menurutnya pengamalan ajaran agama itulah yang menjadi modal utama dan kekuatan bersama dalam membangun bangsa menjadi bangsa yang unggul dan  tangguh.

Dalam konteks inilah maka MTQ menjadi media pendidikan penting dalam membangun toleransi dan ukuwah islamiah. Karena melalui MTQ tingkat provinsi para kafilah bisa saling berinteraksi antara satu dengan lainnya,  mengenali budaya daerah  satu dengan yang lainnya, sehingga rasa persaudaraan di antara sesama semakin tumbuh.

Wagub yang kelahiran Sumbawa tersebut sempat menyampaikan pujian dari para ulama dunia yang disampaikan pada konferensi internasional Alumni Al-Azhar Mesir di IIslamic Centre Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu yang membahas tiga isu utama tentang Islam, yakni: konsepsi tentang kufur, fatwa dan dakwah, dimana konferensi para ulama itu telah melahirkan Deklarasi Lombok.

Mengutip pernyataan dari Wakil Ketua WOAG yang juga Mantan Menteri Waqaf Mesir, Prof. Dr. Muhammad Abdul Fadhiel El-Qoushi yang menyatakan kekagumannya, sekaligus menyerukan ummat Islam dunia  untuk mencontoh kehidupan toleransi kehidupan beragama di NTB.

Untuk itu, Wagub mengajak dengan pengakuan dunia internasional tentang potret harmoni kehidupan umat Islam di NTB yang penuh dengan moderasi dan toleransi  tersebut, perlu dijaga dan terus ditingkatkan  sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya  mewujudkan cita-cita kita dalam membangun masyarakat NTB yang beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera.

Di tempat yang sama, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri menyampaikan, pelaksanaan MTQ ke-27 Tingkat Provinsi tahun 2017 merupakan implementasi dari Visi dan Misi Bima Ramah (Religius, Aman, Makmur, Amanah dan Handal).

Untuk itu,  dia mengaku bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Bima untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ ke-27 tingkat Provinsi NTB, meski dengan segala keterbatasan, namun berkat semangat kebersamaan dan gotong royongan seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat maka penyelenggaraan MTQ ke-27 tingkat provinsi dapat dilaksanakan dengan penuh kemeriahan oleh masyarakat Kabupaten Bima.

Orang nomor satu di Kabupaten Bima ini, menilai tidaklah berlebihan jika dikatakan pelaksanaan MTQ ke-27 kali ini merupakan sejarah bagi kabupaten Bima karena dipusatkan di halaman kantor pemerintahan Kabupaten Bima yang akan mulai ditempati pada tahun 2018 mendatang.

Di hadapan para Bupati dan Walikota se-NTB serta ribuan masyarakat Kabupaten Bima yang memadati arena MTQ dia menjelaskan, bahwa penerimaan para kafilah dilakukan dengan penempatan di rumah-rumah warga yang tersebar di Kecamatan Bolo dan Kecamatan Woha.

“Pemondokan kafilah di rumah warga dimaksudkan agar dapat berbaur dengan masyarakat dan dapat merasakat denyut kehidupan masyarakat dengan menikmati kuliner khas Mbojo untuk terjalinnya suasana silaturrahim, keakraban dan kekeluargaan dengan masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Bupati menambahkan bahwa pada MTQ ke-27 tingkat Provinsi kali ini, cabang-cabang yang dimusabaqahkan sebanyak tujuh cabag yakni Cabang Tilawatil Quran, Cabang Hifzil Quran, Cabag Tafsir Quran, Cabang Fahmil Quran, Cabang Syahril Quran, Cabang Hatil Quran Dan Musabaqah Makalah Ilmiah Al Quran.

Oleh itu, tema MTQ ke-27 Tingkat Provinsi sangatlah tepat yakni “Menuju Pelestarian Khazanah Islam Dalam Membangun Generasi Qurani Yang Bermartabat Menuju NTB Gemilang”. Tema ini sangat sejalan dengan ikhtiar Kabupaten Bima dalam rangka mewujudkan tatanan masyarakat yang religius sesuai visi Ramah yang terus diimplementasikan oleh pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Bima.

“Salah satu poin penting dalam pengembangan Visi Ramah adalah membumikan Al Qur’an untuk membangun generasi Qur’ani di masa yang akan datang. Karena kitab suci Al Quran adalah kalam Illahi yang diturunkan untuk menjadi tuntunan bagi umat manusia agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat,” pungkasnya. (WR-02)