Giri Menang, Warta NTB – Perjuangan Inspektorat Lombok Barat (Lobar) beberapa tahun terakhir berbuah manis. Akhir tahun 2016 lalu, tingkat kapabilitas lembaga pimpinan H. Rachmat Agus Hidayat itu berhasil mencapai level III (integrated). Hal itu berarti level kompetensi dan kualitas pengawasan Inspektorat Lobar kini sudah selevel Kementerian.
Saat itu, Lombok Barat merupakan satu di antara dua kabupaten di Indonesia yang sudah masuk level III. Sisanya, level III diperoleh lima kementerian. Untuk pertama kalinya, Pemkab Lobar pada triwulan pertama tahun 2016 juga memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan NTB.
Keberhasilan itu tidak terlepas dari perjuangan keras Inspektorat bersama instansi terkait. Prestasi-prestasi tersebut lantas diapresiasi oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dengan mendirikan Inspektorat kantor baru berlantai dua yang mulai dikerjakan di triwulan ke tiga tahun 2017 lalu.
Sebagai bentuk syukur rampungnya pembangunan gedung tersebut, jajaran Inspektorat kemudian menggelar Tasyakuran sekaligus peninjauan gedung Inspektorat oleh Bupati H. Fauzan Khalid, Kamis (8/2/2018). Acara dihadiri oleh perwakilan Inspektur NTB, BPK Perwakilan NTB, BPKP Perwakilan NTB, Ibu Ketua DWP Lobar dan hampir seluruh Kepala OPD Lobar.
Di tengah acara, Bupati H. Fauzan Khalid menyerahkan piagam penghargaan kepada SMPN 4 Narmada dam Kantor Desa Beleka atas prestasinya dalam penyelesain Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat. Keberadaan gedung baru diharapkan bupati mampu meningkatkan kinerja Inspektorat khususnya mengantisipasi terjadinya praktek korupsi di Pemkab Lobar.
“Mudah-mudahan kantor baru mampu hadirkan semangat baru mengukir prestasi untuk Kabupaten Lombok Barat. Tahun 2016 se-nasional baru kita yang level III APIP nya. Banyak daerah lain yang belajar ke Lobar. Bahkan, Setjen DPR RI juga pernah belajar ke kita. Jangan sampai yang belajar ke kita malah lebih bagus dari kita. Ini jadi tantangan,” seru Bupati.
Lebih lanjut bupati menekankan agar segala prestasi yang sudah diraih harus mampu ditunjukkan dengan keteladanan.
“Kemudian untuk SAKIP kita sudah B bersama tiga kabupaten/kota lainnya di NTB. WTP juga kita sudah tiga kali. Ini wajib. Prestasi-prestasi ini tidak boleh hanya di atas kertas saja. Harus ada efeknya. Tidak ada korupsi, kemiskinan semakin cepat kita turunkan dan lainnya. Prestasi juga harus kita tunjukkan dengan keteladanan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Inspektorat Lobar H. Rachmat Agus Hidayat mengaku bersyukur dengan telah terbangunnya gedung baru tersebut.
Dikatakan, gedung baru tersebut telah didesain sesuai fungsi dan tugas APIP Level III dan mampu memberikan kenyamanan dalam bekerja dan meningkatkan kualitas kinerja di dalam melaksanakan fungsi pengawasan, pembinaan, pelayanan publik dan quality assurance. Namun menurutnya, kekuatan APIP Inspektorat Lobar saat ini masih lemah.
“Kondisi kekuatan APIP kita baru berjumlah 71 orang. Sementara berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan untuk APIP level III adalah 154 orang. Kita masih kurang 83 orang dengan keahlian sarjana akuntansi, teknik sipil, hukum programmer komputer dan lainnya,” jelasnya.
Dijelaskan, dalam mewujudkan reformasi birokrasi di Lobar diperlukan penguatan kelembagaan dan ketersediaan anggaran yang memadai untuk menunjang tugas dan fungsi APIP.
“Terlebih ke depan tugas Inspektorat semakin berat sehingga membutuhkan sinergi dengan APIP Ekstern dan Aparat Penegak Hukum untuk dapat melakukan pengawasan kinerja, pengadaan barang/jasa, probity audit, penanganan pengaduan, telaahan sejawat, pendampingan dalam membangun Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Aksi Daerah Percepatan Pemberantasan Korupsi dan masih banyak tugas lainnya,” papar Agus. (WR-02)