KLU, Warta NTB — Program Jumat Bedah Rumah atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Jubah”, Jumat (16/2/2018) dilaksanakan di Desa Senaru, tepatnya di Dusun Pawang Karya dan Dusun Kebaloan Bawah Desa Senaru Kecamatan Bayan.
Adapun rumah yang mendapat bantuan “Jubah” program Pemerintah Daerah Lombok Utara, kali ini adalah rumah milik Inaq Asruni (80) di Dusun Pawang Karya dan Papuq Dijal (75) yang terletak di Dusun Kebaloan Bawah.
Peletakan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Drs. H. Suardi, MH.
Turut hadir mendampingi Sekda KLU diantaranya Asisten III Ir. Lalu Mustain, Kepala BPKAD Drs. HR. Nurjati, Kasat Pol PP Damkar H. Achmad Dharma SH, unsur Baznas KLU, Dinas Sosial, Camat Bayan, Kades Senaru, parakadus dan tokoh masyarakat serta unsur pramuka.
Sekda KLU Drs. H. Suardi MH berpesan kepada kedua Kadus yang warganya menerima bantuan “Jubah” untuk mengawal pembangunan bedah rumah sampai tuntas.
Sekda menambahkan, dana yang diberikan murni sumbangan dari SKPD, Baznas dan bantuan dari donatur.
“Kalau bisa bagus, semua tetangga ikut membantu bergotong-royong dalam pembangunan rumah ini,” harap sekda dengan antusias.
Dijelaskannya, proses pembangunan bedah rumah diserahkan kepada kepala dusun sebagai penanggung jawab. Perkembangannya nanti dilaporkan hingga penerima program “Jubah” menerima kunci rumah tanda selesainya program.
Sementara itu, Kadus Kebaloan Bawah Muhammad Umaidi SAB menyampaikan terima kasih kedatangan Sekda Kabupaten Lombok Utara beserta jajaran untuk peletakan batu pertama program “Jubah”.
“Walaupun pada hari libur dibarengi hujan, tidak menyurutkan semangat kerja Pemda KLU untuk berada di tengah-tengah masyarakat, ” ungkapnya.
“Suatu kebahagiaan bagi saya selaku Kepala Dusun Kebaloan Bawah, karena program ‘Jubah’ ini langsung kepada warga masyarakat kami yaitu Papuq Dijal yang layak menerima program ini. Selain tempat tinggalnya selama ini tak layak huni, kondisi fisiknya sudah tak kuat untuk bekerja,” jelasnya.
Program “Jubah” dihajatkan untuk membantu masyarakat mewujudkan rumah memadai dihuni, berdasarkan survei kelayakan yang dilakukan sebelumnya. Bergotong-royong membantu sesama melalui proses realisasi yang partisipatif, cepat dan responsif. [WR/H]