JAKARTA, Warta NTB – Di tengah persiapan kontestasi Pilgub Kalimantan Timur (Kaltim) 2018, calon wakil gubernur nomor urut 1 Nusyirwan Ismail meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Selasa (27/2/2018) pukul 12.32 WITA.
Dia meninggal karena mengalami stroke saat menjalani perawatan intensif akibat mengalami pecah pembuluh darah di bagian kepala.
Nusyirwwan berpasangan dengan cagub Andi Sofyan Hasdam, yang diusung Paratai Demokrat. Nusyirwan mengalami stroke dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Nusyirwan menjalani operasi untuk mengeluarkan gumpalan darah akibat pecahnya pembuluh darah di kepala, Sabtu (24/2/2018).
Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Stroke adalah kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat.
Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. Karena itu semakin cepat penderita ditangani, kerusakan yang terjadi pun semakin kecil bahkan kematian bisa dihindari.
Stroke bisa dicegah dengan lima cara. Pertama, adalah pemeriksaan tekanan darah yang merupakan faktor risiko utama dari stroke dan penyakit jantung. Oleh karena itu, targetkan angka tekanan darah sesuai tekanan darah normal yaitu kurang dari 120/80 mmHg.
Kedua, adalah menghindari kolestrol yang terlalu tinggi karena dapat menyebabkan pengerasan dinding pembuluh darah arteri.
Hal ini dapat berisiko terhadap stroke dan penyakit jantung. Untuk kolesterol, ada empat target angka yang harus dicapai yaitu kolesterol total di bawah 200 mg/dL, LDL atau kolesterol jahat harus di bawah 100 mg/dL, sedangkan HDL atau kolesterol baik harus di atas 50 mg/dL, dan trigliserida di bawah 150 mg/dl.
Ketiga, adalah pemeriksaan gula darah untuk melihat ada tidaknya kencing manis. Targetkan angka untuk gula darah sewaktu dibawah 140 mg/dl dan gula darah puasa di bawah 100 mg/dl.
Keempat, yakni pemeriksaan Indeks massa tubuh/Body Mass Index (BMI) dihitung dari dua angka yang umumnya telah diketahui yaitu berat dan tinggi badan.
BMI adalah indikator untuk menentukan apakah tergolong berat badan berlebih atau tidak. Targetkan angka BMI di antara 18,5 22,9 kg/m.
Kelima, adalah nilai lingkar perut menunjukan level lemak perut yang berhubungan dengan peningkatan risiko kencing manis, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Lingkar perut ideal untuk laki-laki adalah di bawah 90 cm dan wanita adalah di bawah 80 cm.
Sumber : Kabar24