Bima, Warta NTB – Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri melakukan lounching Festival Pesona Teka Tambora Tahun 2018 di halaman kantor Bupati Bima di Dusun Godo, Desa Dadibou, Kecamatan Woha.
Lounching yang digelar, Sabtu (24/3/2018) turut dihadiri Ketua Komunitas Pesona Teka Tambora M. Putera Ferryandi S.IP, Kepala OPD, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Camat Sanggar, Camat Tambora dan para kepala desa di lingkar utara sanggar dan tambora serta para panitia teka tambora dan warga masyarakat sekitar.
Bupati Bima dalam sambutanya mengatakan, sangat menyambut baik festival Teka Tambora yang digagas tim Teka Tambora dan Dinas Pariwisata Kabupaten Bima dan didukung oleh Dinas Pariwisata Provinsi NTB tahun ini.
Lebih lanjut dikatakan, dalam rangka pengembangan sektor kepariwisataan, Pemerintah Kabupaten Bima telah menetapkan enam zona andalan pariwisata yang salah satunya adalah zona Bentang Tambora yang meliputi kecamatan Sanggar Dan Tambora.
“Kawasan ini sesungguhnya menyimpan pesona dan potensi alam, sejarah dan budaya yang jika dipadukan dan terus dikembangkan kedepan, akan menjadi diestinasi wisata yang mendunia,” katanya.
Hanya saja, infrastruktur jalan dan jembatan hingga saat ini masih belum memadai dan Ia berharap agar penanganan jalur lingkar utara Sanggar-Tambora dapat ditangani oleh Pemerintah Provinsi NTB, karena jalur itu adalah jalur jalan Provinsi.
“Kita bersyukur bahwa Tambora telah ditetapkan sebagai Geo Park Nasional dan Taman Nasional. Mudah-mudahan penetapan kawasan Tambora sebagai kawasan Geopark dan Taman Nasional akan semakin meningkatkan akselerasi pembangunan di kawasan Sanggar dan Tambora serta pengawasan akan kelestarian hutan dan ekosistimnya,” ungkapnya.
Selain event teka tambora, ada beberapa destinasi wisata yang ada di lingkar utara Sanggar Tambora antara lain adanya Makam Raja-Raja Sanggar, Museum Mini Kebudayaan Sanggar, Mata Air Tampuro, Air Terjun Bidadari di Kawinda To’i serta obyek wisata pantai di sepanjang Sanggar dan Tambora.
Tidak hanya itu, kegiatan pembibitan mutiara, tanaman kayu putih, sangrai kopi Tambora, rumah madu, serta penangkaran penyu juga menjadi daya pikat tersendiri di kaawasan tersebut.
“Untuk itulah, saya menyambut gembira pelaksanaan Event Teka Tambora 2018 ini dalam rangka promosi pariwisata dan budaya di Sanggar- Tambora maupun Kabupaten Bima secara keseluruhan,” ujarnya.
Di samping Teka Tambora, ada beberapa festival lainnya yang telah menjadi event tahunan di wilayah kabupaten Bima yaitu Festival Uma Lengge, Festival Sangiang, Festival Tanjung Langgudu, Pacuan KudaTradisional, Festival Teluk Bima dan Parade Budaya dalam rangka HUT Bima, serta ragam kegiatan seni budaya dan pariwisata baik yang digagas oleh Pemerintah Daerah maupun inisiatif dan kreatifitas dari berbagai elemen masyarakat.
Bupati Bima berharap agar dengan adanya lounching teka tambora, Dinas Pariwisata Kabupaten Bima maupun Dinas Pariwisata Propinsi NTB dapat mengagendakan event Teka Tambora dan event festival lainnya di kabupaten Bima menjadi kalender event Pariwisata kabupaten Bima maupun Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Menurut ketua komunitas pesona Tambora M. Putera Ferryandi, S.IP dalam pengantarnya, Event Teka Tambora merupakan gagasan yang diprakarsai oleh elemen muda yang memiliki satu cita-cita yaitu mempromosikan dan mengangkat potensi yang ada di lingkar utara Sanggar dan Tambora.
“Kami memberi nama event ini dengan TEKA TAMBORA. Teka berarti naik atau mendaki,” ungkap Dae Yandi sapaan akrab anak mendiang Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain ST dan Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri ini.
Di dalam event Teka Tambora yang akan dilaksanakan mulai tanggal 8 s/d 11 April 2018 ini, ada banyak rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dimulai dari Asi Mbojo, ziarah makam Dana Taraha, Ziarah Makam Raja Sanggar, pembibitan mutiara, panen kayu putih, sangarai kopi dan pembentangan bendera merah putih sepanjang 2013 meter di puncak Tambora yang menandai peringatan 203 tahun meletusnya gunung Tambora, pentas kesenian tradisional dan parade perahu di desa Kawinda To’i.
“Kami berharap kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Bima, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Pemerintah pusat agar event Teka Tambora dapat menjadi event tahunan pariwisata dan budaya di lingkar utara Sanggar-Tambora,” harap
Dae Yandi yang juga menjadi Sultan Bima ini menambahkan, melalui event ini banyak sekali potensi alam, budaya dan sejarah yang tersebar di kawasan Sanggar-Tambora dapat dipromosikan secara luas dan dikenal dunia.
Kepala Dinas Pariwsata Provinsi NTB H. Lalu M. Fauzan M.Si mengatakan, pelaksanaan event teka tambora tahun ini menjadi salah satu dari 100 Even Nasional, maka dengan masuknya Teka Tambora sebagai event nasional diharapkan kepada warga NTB agar mendukung dan mempromosikan destinasi wisata gunung tambora.
“Sehingga kedepan pelaksanan kegiatan Teka Tambota akan berlanjut dan menjadikan wisata Gunung Tambora sebagai destinasi wisata kebanggaan masyarakat NTB khususnya masyarakat Kabupaten Bima,” katanya.
Diakuinya, Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Pariwisata Provinsi NTB sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan promosi wisata Teka Tambora yang di canangkan Pemerintah Kabupaten Bima.
“Mari kita sukseskan bersama kegiatan ini untuk memperkenalkan gunung tambora di masyarakat dengan berbagai destinasi wisata yang dimilikinya,” ajak Fauzan. (WR-02)