BIMA, Warta NTB – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima menggelar rapat koordinasi penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) tahap 1 dan Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) pemilu tahun 2019.
Rakor yang digelar di aula kantor KPU Kabupaten Bima, Senin (15/10/2018) turut dihadiri Ketua dan anggota Bawaslu Kabupaten, Disdukcapil, Pengurus Parpol dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se Kabupaten Bima.
Ketua KPU Kabupaten Bima Yuddin Chandra Nan Arif SH MH mengatakan, kegiatan rakor dilaksanakan sebagai upaya untuk melindungi hak pilih warga, sehingga warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih dapat menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum tahun 2019.
Pada kesempatan tersebut, Yuddin menyampaikan, tentang perminta data dari KPU RI berupa laporan progres kegiatan penyempurnaan DPTHP 1 di tiap-tiap desa dan kecamatan.
“Tanggal 15 Oktober hari ini kami sudah harus menyampaikan laporan progres kegiatan kepada KPU RI,” katanya.
Selaian itu, Ketua KPU juga menyampaikan, tentang gerakan melindungi hak pilih yang akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 17 Oktober 2018 di wilayah Kabupaten Bima.
“Rencananya GMHP akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 17 Oktober 2018,” ungkapnya.
Pria murah senyum ini berpesan agar dalam penyempurnaan DPTHP 1, PPK dan PPS tetap melakukan koordinasi dengan Panwascam dan Stakeholder di wilayah masing-masing.
“Dalan perbaikan data, PPK dan PPS agar tetap berkoordinasi dengan Panwas dan Stakeholder di wilayah kerja masing-masing,” pesanya.
Kepada pengurus Parpol, Ketua KPU meminta agar ikut berperan memberikan tanggapan dan masukan terkait data pemilih dan mendukung gerakan melindungi hak pilih.
“Teman-teman Parpol diharapkan ikut berpartisipasi dengan memberikan masukan terkait data pemilih dan gerakan melindungi hak pilih,” pintanya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bima Abdullah SH mengatakan, banyak fakta yg kami temukan tentang data pemilih misalnya pemilih yang belum tercover dalam DPT dengan banyaknya masyarakat yang melapor kepada kami karena belum terdaftar di DPT, selain itu masih banyak ditemukan pemilih ganda.
“Ini fakta yang ditemukan, bahkan data-data tersebut telah kami rekomendasikan ke KPU untuk difaktual kembali. Terkait data yang direkomendasikan sebagian sudah dikerjakan, hari ini akan kita finalkan bersama KPU dan jajaranya” terang pria yang akrab di panggil Ebit ini.
Ebit menambahkan, bicara tentang pemutakhiran data adalah tugas kita semua, maka data tersebut harus betul-betul diteliti dan dicermati dengan baik.
“Jangan sampai penyusunan data pemilih seperti pepatah, semut diseberang lautan dapat dilihat sementara gajah di depan mata tidak dapat dilihat. Mari kita sama-sama perbaiki data pemilih untuk mewujudkan Pemilu yang sukses, aman, damai dan berkualitas,” ajaknya. (WR)