Mataram, Wartantb.com – Bus Rapid Transit (BRT) akhirnya beroperasi, Senin (21/11/2016). Peluncuran tersebut di hadiri oleh Walikota Mataram H. Ahyar Abduh, Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana, S.Sos., MH, Direktur Utama Perum Damri Sarmadi Usman, Kepala SKPD dan FKPD Lingkup Provinsi NTB.
BRT ini akan melakukan pola pelayanan khusus angkutan pelajar dan di subsidi penuh/tidak berbayar. Kapasitas bus menampung 70 orang dan ramah bagi warga berkebutuhan khusus serta ibu hamil.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Prov. NTB Drs. Lalu Bayu Windia M.Si melaporkan program BRT merupakan program pemerintah pusat dalam rangka memenuhi angkutan kota yang cepat, nyaman dan aman di daerah.
“Tersedia 1500 BRT untuk seluruh Indonesia sampai tahun 2018 dan untuk Provinsi NTB khususnya Mataram ada 25 bus,” jelasnya.
Program BRT lahir untuk mengurangi jumlah korban akibat kecelakaan lalu lintas. Data menunjukkan sampai bulan November 2016 menunjukkan korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal berjumlah 445 orang dan 70% adalah usia produktif dan kebanyakan pengguna sepeda motor.
Dalam sambutannya, Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi sebagai warga NTB, khususnya Kota Mataram mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan Perum Damri atas tersedianya angkutan yang Insya Allah akan bermanfaat untuk kita semua.
“Untuk kelanjutan operasionalnya, pemerintah provinsi dan pemerintah kota akan bergotong royong agar pelayanan ini terus berkelanjutan,” ujar Gubernur saat meresmikan BRT di depan Pendopo Gubernur.
Ia berpesan, kepada para pelajar selaku pengguna untuk menjaga bus tetap baik dan bersih. “Dengan tanggung jawab bersama akan ada rasa memiliki maka pemanfaatannya bisa berjangka panjang,” ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur berpesan Kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Prov. NTB untuk mengumumkan 4 koridor ini kepada masyarakat agar kemanfaatannya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. (Humas Prov.)