BALI, Warta NTB — Bertempat di Patra Resort and Convention Bali, Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH didampingi Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Ir. Hermanto menghadiri Launching APKASI Otonomi Expo 2018 (15/2/2018).
Hadir juga Sekjen APKASI Prof. Dr. Nurdin Abdullah, beserta sekitar 60 pimpinan daerah kabupaten anggota APKASI, dan 150 peserta undangan lainnya.
Bupati Lombok Utara yang juga Koordinator APKASI Regional Wilayah Bali NTB NTT, Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH dalam sambutannya menyatakan, pihak kabupaten yang tergabung dalam APKASI dapat memeriahkan APKASI Otonomi Expo 2018 dan event Indonesia Exibition Convention (ICE) di Bumi Serpong Damai Tangerang pada Bulan Juli mendatang.
“Kita perlu mempersiapkan diri ikut pameran dengan manfaat bagi daerah. Selain didatangkannya parainvestor yang siap berinvestasi. Pemda KLU sudah merasakan secara nyata dampak dari expo yang diikuti,” ungkap bupati yang dikenal ramah ini.
Njmul juga menjelaskan beberapa investor dalam dan luar negeri yang bekerja sama dengan Pemda KLU.
Dalam acara yang sama, Sekjen APKASI Prof. Dr. Nurdin Abdullah mewakili Ketua APKASI mengatakan dirinya prihatin banyaknya bupati yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Perlu ada diskusi lebih lanjut dengan KPK, hal ini penting agar APKASI dapat merapatkan barisan untuk tidak ragu dan takut dalam menyelenggarakan kebijakan di daerah,” ujarnya.
Prof. Nurdin juga menambahkan secara substansi, kegiatan expo ini bermanfaat untuk memajukan daerah, mendorong perekonomian masyarakat di daerah dan memudahkan promosi produk daerah ke luar negeri.
Selanjutnya, kegiatan expo itu memberikan kesempatan bertestimoni terhadap dua daerah yang merasakan dampak positif dari kegiatan pameran.
Adapun dua daerah tersebut diantaranya Kabupaten Gorontalo yang dalam APKASI Expo sebelumnya sudah melakukan 32 kerjasama, dengan target investasi hingga lebih dari 1 triliun melalui adanya otonomi expo yang diikuti.
Sedangkan daerah lainnya dari Kabupaten Sleman, pada tahun 2017 melakukan kerjasama dengan Investor Malaysia yang meminta berbagai jenis buah Salak Madu, Salak Pondoh dan Salak Pasir serta pengembangan destinasi Wisata Rumpun Padi untuk dijadikan kunjungan wisata oleh paratamu dari negara Malaysia. [WR/H]