Oleh: Muammar Kaddafi, SH
Seorang politisi perlu memperkuat citra politik yang melekat pada dirinya demi meningkatkan elektabilitas. Penguatan citra politik dapat bermakna dua, yakni: pertama, konsisten melaksanakan gambaran yang melekat pada dirinya. Kedua, melakukan sosialisasi dengan baik agar citra politik tersebut lebih gampang diingat oleh masyarakat. ( Baca Juga: Memahami Citra Politik )
Konsistensi Tindakan
Citra politik adalah gambaran yang melekat pada diri politisi tersebut. Jika dimaknai bebih dalam lagi, citra politik tersebut merupakan pilihan idiologi sang politisi yang diwujudkan melalui sebuah keputusan, tindakan dan keberpihakan. Contohnya, bila sang politisi berpihak terhadap perlindungan pruduk-pruduk lokal, maka secara konsisten diimplementasikan dengan menggunakan produk lokal tersebut. Politisi bersangkutan harus memberikan contah kepada masyarakat dengan menjadikan dirinya sebagai roll mode.
Contoh tindakan nyata keberpihakan tersebut harus dilakukan secara konsisten dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai keberpihakan terhadap produk lokal hanya menjadi wacana di bibir saja, sementara gaya hidup sang tokoh sendiri mengandrungi, menggunakan dan mengoleksi produk-produk luar negeri. Beberapa produk memang belum tersedia atau terbatas diproduksi dalam negeri, tetapi sang politisi sebisa mungkin menjadikan produk dalam negeri sebagai prioritas utama.
Apabila contoh keberpihakan tersebut dilaksanakan secara konsisten, maka citra politik yang muncul, misalya sebuatan sebagai: Bapak UMKM, Bapak Ekonomi Kerakyatan, atau Bapak Pembela Kaum Lemah. Citra politik tersebut tentu saja lebih menguntungkan secara politik. Jumlah pelaku UMKM jauh lebih banyak ketimbang pengusaha besar.
Kondisi sosial politik masyarakat menengah ke bawah dewasa ini juga sudah mulai cerdas menentukan pilihan sendiri. Berbeda dengan beberapa dekade sebelumnya, suara masyarakat akar rumput masih bisa dipengaruhi oleh masyarakat kelas menengah ke atas. Kemajuan ini terjadi karena ditunjang oleh media massa maupun media sosial yang semakin mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Jangan segan-segan melekatkan citra politik pada kelompok akar rumput.
Publikasi Media
Dalam artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai politisi butuh hubungan baik dengan media massa. Mau tidak mau. Suka tidak suka. Harus diakui, media massa memainkan peranan penting dalam karir politik seseorang. Dalam melakukan sosialisai citra politik melalui media massa, harus memperhatikan betul konten sosialisasi tersebut.
Jika menggunakan berita, maka konten berita harus lebih fokus pada citra politik yang ingin ditampilkan. Misalnya, pada saat sang politisi sedang berdialog dengan masyarakat tentang pentingnya perlindungan produk dalam negeri, sang politisi tiba-tiba membuka sepatu dan menunjukkan merk dalam negeri yang tertera pada sepatu tersebut. Adegan tersebut tentu memiliki bobot berita yang cukup baik.
Jika menggunakan iklan murni, maka konten iklan harus sesuai dengan citra politik sang politisi. Konten tersebut menyangkut gambar, adegan, tulisan dan narasi yang digunakan.
Jika menggunakan media baligo dan spanduk, maka jangan lupa cantumkan kata kunci yang menggambarkan citra politik sang pilitisi. Misalnya: SABAR, SEDERHANA, RAJIN MENABUNG. Disamping gambar diri sang politisi, cantumkan pula beberapa gambar yang menyangkut aktivitas terkait kata kunci.
Jika menginisiasi seminar, dialog, lokakarya dan sejenisnya, maka tema yang diangkat harus sesuai dengan citra politik yang ditampilkan. Misalnya, Meningkatkan Produktivitas Usaha Melalu Sikap Sabar, Sederhana dan Rajin Menabung.
Demikian contoh sosialisasi citra politik melalui beberapa media. Apapun bentuk media yang digunakan sebagai sarana sosialisasi citra politik, harus memaksimalkan tampilan citra politik sang politisi. [MK]
Artikel ini sebelumnya dimuat di blog pribadi saya: Muammar Kaddafi