Jakarta, Wartantb.com – Pemerintah berkomitmen menyiapkan sumberdaya manusia yang kompetitif untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Di bidang teknologi informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong kerjasama aktif dengan pemerintah daerah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dapat memanfaatkan TIK dan secara bertahap menghasilkan aplikasi TIK yang bermanfaat bagi masyarakat.
Melalui Coding Smart School (CoSS) yang diinisiasi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, pemerintah menyiapkan calon programmer muda agar mampu bersaing.
“Upaya itu dapat dimulai dari pelajar menengah pertama terutama sekolah kejuruan,” tutur Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Septiana Tangkary dalam Acara Temu Komunitas Calon Programmer Muda di Jakarta, Minggu (18/12/2016).
Banyaknya industri kreatif berbasis TIK bisa menjadi peluang bagi generasi yang masih sekolah pertama atau kejuruan. Menurut Septriana Tangkary, hal itu dapat mendorong bangsa berdaulat di bidang teknologi informasi.
“Untuk menjadi Programer tidak harus aplikasi yang canggih,” tutur Septriana seraya mengingatkan akan Fahma Waluya usia 9 tahun yang dapat membuat aplikasi belajar untuk adiknya di telepon seluler. Dan aplikasi itu berhasil membuat Fahma mendapat kontrak dari Nokia Corp dengan nilai Rp1 Miliar per bulan.
Menurut Septriana, menjadi programmer masih kecil pun sudah dapat menghasilkan uang. Dan kedepan, akan dapat mendorong bangsa Indonesia mandiri di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
“Saya berharap untuk peserta jangan ragu untuk mempelajari Teknologi Informasi sejak dini terutama coding, apalagi menjadi tenaga terampil dan jadikan diri kita yang terhebat untuk Indonesia lebih baik,” katanya seraya memberikan penghargaan kepada peserta calon programmer muda yang hadir di hari libur untuk mengisi ilmu demi membentuk masa depan. (ddh)