MATARAM, Warta NTB – Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos SH M.Han secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator penanggulangan pascagempa dan menyaksikan penandatanganan MOU antara Ka pelaksana BPBD NTB dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram Drs. H. Arsyad Abdul Gani, M.Pd di Kampus Universitas Muhammadiyah Mataram, Kamis (3/1/2019).
Bimtek yang akan dilaksanakan selama dua hari kedepan diikuti sekitar 800 Fasilitator yang sudah ada saat ini dan 300 orang Babinsa yang wilayah binaanya terkena dampak gempa.
Danrem 162/WB menyampaikan, Kepala BPBD NTB melalui suratnya meminta anggota Korem sebagai Fasilitator. “Tidak diminta pun sebenarnya sudah action dari awal terjadinya tanggap darurat penanganan pasca gempa,” ungkap Danrem.
Dijelaskan, mulai hari ini anggota Babinsa Pulau Lombok sudah di kerahkan sekitar 300 orang dan 200 orang Babinsa dipulau Sumbawa untuk memback up, bersinergi dengan Fasilitator dalam perbaikan rumah rusak ringan dan sedang, “Fasilitator yang sudah ada akan bersinergi dengan Fasilitator dari Babinsa,” sebutnya.
Untuk bulan pertama ini, lanjut orang nomor satu di jajaran Korem tersebut, ratusan rumah yang rusak baik rusak ringan dan sedang sudah bisa terbangun. Sedangkan untuk rumah rusak berat akan dibangun secara bertahap dan berjalan sehingga rumah yang sudah terbangun secara signifikan bisa dilaporkan.
“Diharapkan tanggal 26 Februari nanti hasilnya sudah menunjukan secara signifikan,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan Bimtek ini dilakukan untuk melatih kemampuan para Babinsa dan Fasilitator yang akan menadampingi melaksanakan pembinaan warga di Desa agar lebih profesional dalam melaksanakan tugas lapangan sehingga tepat sasaran.
Selain itu, kata Kolonel Ahmad Rizal, pada pertengahan Januari 2019 ini, pihaknya akan menggelar operasi teritorial melanjutkan tugas Satgas Rehab Rekon yang akan berakhir.
Danrem 162/WB berharap, agar media ikut membantu dalam sosialisasi kegiatan yang dilaksanakan dengan fasilitas dana stimulan dari pemerintah melalui Pokmas ini.
Sementara Kepala BPBD NTB H. Muhammad Rum MT menyampaikan, pembangunan rumah dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018 tentang rehabilitasi NTB pascagempa dimana Tupoksinya berada pada Kementerian PUPR dengan jumlah volume yang akan diperbaiki sebanyak 216 ribu rumah.
“PUPR berdasarkan kewenangannya itu menyerahkan kepada Pemda NTB khusus untuk rumah rusak ringan dan sedang,” paparnya.
Oleh karena itu sambungnya, diadakan pelatihan untuk menambah jumlah Fasilitator yang sudah ada.
Diinformasikan, pelaksanaan yang sama juga akan di laksanakan di Pulau Sumbawa pada tanggal 6-7 Januari 2019 dengan jumlah peserta 400 orang terdiri dari 200 orang yang sudah lulus seleksi sebagai Fasilitator dan 200 orang Babinsa setempat. (WR)