SUMBAWA BARAT, Warta NTB – Wilayah Bali-Nusra memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana alam, khususnya gempa bumi karena wilayah ini terdiri dari beberapa kepulauan yang dilalui jalur pegunungan Mediteranian dan adanya zona subduksi akibat pertemuan antara Lempeng Euresia dan Lempeng Indonesia-Australia. Batas pertemuan ini berupa palung lautan (Oceanic Trench) di sebelah selatan wilayah Provinsi Bali-Nusra.
Hal itu disampaikan Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. S.H. M.Han saat membuka Latihan Posko II Penanggulangan Bencana Alam di Gedung Graha Fitra Kantor Bupati Sumbawa Barat, Senin (2/11/2020).
Danrem menjelaskan, Dampak yang ditimbulkan dari peristiwa bencana alam akan banyak menimbulkan kerugian, baik berupa fisik maupun non fisik yang akan berpengaruh pada jalannya roda pemerintahan serta segala aktifitas kehidupan masyarakat, maka dalam penanggulangannya diperlukan penanganan yang cepat, tepat, efektif, efisien, terpadu dan akuntabel untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkannya.
“Khususnya dalam fase tanggap darurat harus dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasikan dalam satu komando,” tegasnya.
Untuk itu, sambungnya, Korem 162/WB dianggap perlu untuk segera mengambil langkah-langkah penanganan bencana alam melalui Latihan Penanggulangan Bencana Alam sesuai tugas pokok yang telah diamanatkan dalam undang-undang dan terjabarkan dalam Rencana Tindakan Kontijensi Korem 162/WB sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan prajurit dan menguji kesiapan sarana prasarana yang dimiliki satuan jajaran Korem 162/WB.
“Perlu suatu latihan agar siap menghadapi bencana alam yang paling mungkin akan terjadi, yaitu gempa bumi yang berpotensi gelombang pasang tsunami, sehingga penanganannya dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat,” ujarnya.
Jenderal bintang satu alumni Akmil 1993 itu menekankan kepada seluruh peserta latihan agar melaksanakan dan mengikuti semua materi latihan dengan serius serta bersungguh-sungguh sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, sehingga apabila nantinya terjadi bencana maka para anggota jajaran Korem 162/WB yang bersinergi dengan instansi-instansi terkait lainnya dapat dengan cepat memberikan pertolongan kepada masyarakat yang tertimpa bencana.
“Kita tidak menginginkan adanya bencana, tapi manakala hal itu terjadi Korem 162/WB bersama seluruh stakeholder terkait sudah mengerti dan memahami langkah langkah yang akan diambil susuai tugas fungsinya masing-masing,” tandas Pria kelahiran Jakarta itu.
Sedangkan Pjs Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Dr H.M Agus Patria, S.H. M.H dalam sambutan singkatnya menyampaikan, kegiatan latihan ini merupakan salah satu bentuk kesiapan dalam menanggulangi bencana alam termasuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi bencana alam.
“Mari kita tunjukkan secara bersama-sama semua pihak dalam mendukung kegiatan latihan penanggulangan bencana ini, Insyaallah kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat,” kata Agus Patria, mengajak seluruh pihak untuk mendukung kegiatan dengan maksimal.
Untuk mendukung kelancaran kegiatan serta untuk menyatukan persepsi dengan stakeholder terkait maka selain diikuti oleh personel TNI jajaran Kodim 1628/KSB, Kompi B Yonif 742/SWY, Kompi Brimob Sumbawa Barat dan jajaran Polres Sumbawa Barat, kegiatan tersebut juga diikuti oleh Dinas BNPB, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Damkar, Agen PDPGR, Tagana, PMI, KNPI serta Mahasiswa dan Pramuka Kabupaten Sumbawa Barat.
Hadir pada acara pembukaan latihan Ketua DPRD Sumbawa Barat, Kasiops Kasrem 162/WB, Kasilog Kasem 162/WB, Kasiter Kasrem 162/WB, Kasi Intelrem Kasrem 162/WB, Dandim 1628/Sumbawa Barat, Dandim 1607/Sumbawa, Kapolres Sumbawa Barat, Sekda Sumbawa Barat, Para Asisten Pemda Sumbawa Barat, Kalak BPBD Sumbawa Barat, Kadis Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Kasat Pol PP, Kakankesbangpoldagri dan Dirut RSUD Asy Syifa Kabupaten Sumbawa Barat. (WR-Al)