MATARAM, Warta NTB – Jenazah prajurit Kopassus Sertu Anumerta Mirwariyadin asal Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima tiba di Bandar Udara Lombok International Airline (LIA) sekitar pukul 20.00 Wita, Jumat (8/3/2019) malam.
Sertu Mirwariyadin adalah salah satu dari tiga prajurit TNI yang gugur dalam kontak tembak melawan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis, 7 Maret 2019. Dua lainnya adalah Serda Siswanto Bayu Aji dan Serda Yusdin.
Sebelumnya jenazah almarhum dievakuasi dari Timika menuju Denpasar dan di Denpasar jenazah almarhum diterima dan dilepas oleh Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri di Bandara I Ngurah Rai Denpasar Bali menuju Bandara LIA Lombok. Almarhum merupakan Bintara PK tahun 2014-2015 kelahiran Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima dan berdinas di satuan Kopassus.
Kehadiran jenazah almarhum di Bandara LIA disambut dengan upacara penjemputan dan pelepasan yang dimpimpin langsung Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani S.Sos. SH. M.Han. Usai upacara, Danrem 162/WB menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Sertu Anumerta Mirwariyadin.
“Kami keluarga berar Korem 162/WB mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Prajurit terbaik TNI AD dari Kabupaten Bima, korban yang meninggal saat kontak senjata di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua,” ungkap Danrem.
Dijelaskan, upacara penjemputan jenazah Almarhum Sertu Anumerta Mirwariyadin oleh Korem 162/WB bersama jajaran TNI dan Polda NTB merupakan wujud penghargaan kepada almarhum yang telah gugur sebagai kusuma bangsa dalam melaksanakan tugas negara.
“Almarhum adalah putra terbaik yang berasal dari Bima Provinsi NTB, kami mengajak semua pihak baik Pemerintah Daerah maupun masyarakat NTB untuk bersama-sama kita mendoakan almarhum, semoga mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT,” harapnya.
Selain itu, Danrem juga berharap kepada keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kesabaran, ketabahan dan keikhlasan dalam menerima ujian ini.
Orang nomor satu di jajaran Korem ini mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan yang dapat mengganggu ikatan persaudaraan, rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama anak bangsa.
Danrem mengatakan, sejarah bangsa kita terlepas dari belenggu penjajahan karena adanya ikatan lahir bathin kebersamaan serta persatuan dan kesatuan diantara perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada akan menjadi kekuatan yang tangguh dan dahsyat sehingga hasilnya bisa kita nikmati seperti saat ini.
“Perpecahan hanya akan membuat kita mundur dan dapat berpengaruh pada program pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Jenazah Almarhum Sertu Anumerta Mirwariyadin diberangkatkan dari Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali menuju Bandara LIA menggunakan pesawat Naam Air dan tiba sekitar pukul 20.00 Wita. Selanjutnya dilaksanakan upacara Penerimaan dan pemberangkatan menuju rumah duka di Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima.
Setelah dilakukan upacara penyambutan dan penerimaan, jenazah Almarhum Sertu Anumerta Mirwariyadin diberangkatkan menggunakan Ambulan melalui jalan darat dan mendapat pengawalan dari Foreder Denpomdam IX/2 Mataram. (WR)