Mataram, Warta NTB – Komisi I DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Makorem 162/Wira Bhakti, Kamis (30/8/2018). Kehadiran rombongan dipimpin langsung Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari disambut Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani S.Sos SH M.Han bersama Perwira Staf dan Dan/Ka Satdisjan Korem 162/WB di Hall Makorem 162/WB.
Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI ke Pulau Lombok dilaksanakan untuk mantau langsung kondisi terkini para korban gempa dan dampak akibat gempa bumi Lombok yang terjadi beberapa waktu lalu.
Usai menggelar rapat bersama di ruang Data Makorem, Ketua Komisi I DPR RI menyampaikan, perumahan TNI yang ambruk tidak dilaporkan kepada kami, namun yang dilaporkan hanya perumahan masyarakat saja dan setelah ditanyakan baru ada laporan.
“Dalam rapat tadi, ada evaluasi terkait dengan kebutuhan alat berat yang sangat besar jumlahnya dengan daya dukung yang sangat kecil. Ini nanti akan dikoordinasi di tingkat pusat dan mudah-mudahan hari ini ada tambahan alat berat untuk mengatasi reruntuhan bangunan yang ada di Lombok,mungkin dari Surabaya atau dari Jakarta,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini sekitar 62 Unit alat berat yang sedang proses pengiriman ke lokasi, jika nantinya belum mencukupi akan kita sampaikan kepada Pemerintah Pusat atau Departemen Teknis lainnya yang lebih secara geografis lebih dekat untuk membantu.
Sementara Danrem 162/WB mengucapkan terimakasih atas kunjungan Komisi I DPR RI ke Makorem 162/WB dan akan dijadikan sebagai evaluasi kedepan untuk lebih baik lagi dengan meningkatkan kemampuan personil. Dan ucapan terimakasih atas tambahan alat berat yang untuk mendukung penyelesaian gempa Lombok, sehingga akan lebih cepat terealisasi dari target selama enam bulan.
“Adapun kendala yang dihadapi selain minimnya alat berat sesuai dengan paparan yang kami sampaikan yakni masih adanya gempa-gempa susulan dan beberapa pipa yang sudah dibangun dan disambung kembali patah lagi bahkan ada tempat penampungan atau tandon air di Sembalun ada yang pecah,” tuturnya.
Rizal menjelaskan, terkait kerusakan rumah atau asrama dan perkantoran baik yang ada di asrama Gebang maupun perumahan Koramil yakni sebanyak 80 unit tersebar di seluruh Pulau Lombok dan Sumbawa.
Orang nomor satu di jajaran Korem 162/WB ini juga menyinggung jumlah personel gabungan TNI Polri yang dikerahkan untuk membantu rehabilitasi dan rekonstruksi dirasa masih kurang.
“Jumlah personel yang sudah dikerahkan sebanyak 3.393 orang gabungan TNI dan Polri dan sekarang ada penambahan lagi dari Yonmenzikon dan Yozipur Kostrad, namun jika dihadapkan dengan jumlah rumah yang akan direkonstruksi jelas masih kurang sehingga harus diback up lagi dari,” pungkasnya. (WR)