Desak Polisi Tangkap Pelaku Penganiyaan, Sejumlah Warga Desa Tolouwi Blokir Jalan

3150
Aksi blokir jalan yang dilakukan sejumlah warga Desa Tolouwi, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Jumat (1/1/2021).

BIMA, Warta NTB – Peristiwa penganiayaan yang dialami oleh Anang Makruf (19) seorang pemuda Desa Risa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima yang dilakukan oleh beberapa orang pemuda di Area Wisata Pantai Wane, Dusun Wane, Desa Tolotangga, Kecamatan Monta sekitar pukul 17.12 Wita, Jumat (1/1/2021) sore, berbuntut panjang.

Pasalnya, akibat penganiyaan itu sejumlah warga Desa Tolouwi, Kecamatan Monta melakukan aksi blokir jalan menuntut pelaku penganiyaan agar segera ditangkap pihak kepolisian.

Aksi blokir jalan yang dilakukan tepat di depan SDN Inpres Tolouwi hanya berlangsung selama sekitar 30 menit, seteleh personel Polsek Monta yang dipimpin Kapolsek Iptu Takim tiba di lokasi membuka jalan dan meminta kepada warga yang blokir jalan agar menyerahkan persoalan itu kepada pihak kepolisian.

Berdasarkan keterangan saksi mata, Sonya (19) warga Desa Tolouwi, Kecamatan Monta, peristiwa penganiyaan itu bermula ketika ia bersama temannya Anang Makruf yang merupakan warga Desa Risa, Kecamatan Woha berkunjung  ke lokasi wisata Pantai Wane, Jumat sore.

Namun saat mereka pulang, tepatnya di pemukiman warga Dusun Wane, Desa Tolotangga, keduanya yang berboncengan dengan sepeda motor tersebut tiba-tiba dihadang oleh segerombolan pemuda mabuk yang berjumlah sekitar sepuluh orang.

Setelah dihadang, salah satu dari pemuda mabuk tersebut menanyakan alamat korban, lalu korban menjawab dia berasal dari Desa Risa. Tak lama setelah menjawab korban pun dikeroyok oleh para pemuda tersebut, ada yang memukul dengan tangan dan ada juga mumukulnya dengan kayu dan batu.

Sonya mengaku, pada saat para pelaku memukul korban ia berupaya melerai dan mencegahnya, tapi tidak dihiraukan oleh para pelaku bahkan remaja perempuan asal Desa Tolouwi itu sempat menjadi sasaran pukulan para pelaku.

“Saat korban dikeroyok, kami langsung jatuh dari motor, ketika coba melerai saya pun terkena pukulan mereka. Kami pun berusaha menyelamatkan diri dengan lari masuk ke dalam rumah salah satu warga setempat,” katanya saat mendampingi korban melaporkan kejadian itu di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Monta, Jumat sore.

Baca berita terkait: Satu Pelaku Penganiayaan Terhadap Pemuda Desa Risa di Pantai Wane Dibekuk

Setelah dirasa aman, lanjut dia, kami pun ingin kembali ke Desa Tolouwi, namun di tengah jalan sempat kembali dikejar oleh para pelaku dan saya sendiri tidak tau apa yang membuat mereka dendam dengan korban.

“Tidak jauh dari tempat kejadian itu, kami dikejar lagi oleh para pelaku, namun laju kendaraan kami tidak mampu dikejar oleh mereka,” ujarnya.

Sonya mengaku dari sekitar sepuluh orang pelaku hanya mengenal wajah empat orang yakni tiga orang dari Desa Tolouwi berinsial MH, SM, JN dan satu orang dari Dusun Wane berinsial JK.

“Dari sekitar sepuluh orang pelaku, yang saya kenali wajahnya hanya empat orang, mereka berasal dari Desa Tolouwi dan Dusun Wane, Desa Tolotangga,” katanya di Mapolsek Monta.

Akibat kejadian penganiyaan itu, keluarga Sonya di Desa Tolouwi tidak terima dan melakukan aksi blokir jalan yang berlangsung selama sekitar 30 menit, mereka menuntut para pelaku penganiayaan agar segera ditangkap.

Sementara salah satu petugas piket Polsek Monta yang dimintai keterangannya terkait kasus tersebut menyampaikan akan segera menindaklanjuti laporan korban dan ia berharap agar persoalan tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian untuk mengambil tindakan sesuai hukum dan peraturan yang berlaku.

“Persoalan ini akan kami tindaklanjuti dan kami juga berharap kepada keluarga korban agar masalah ini diserahkan kepada kami selaku pihak yang berwajib dan jangan mengambil tindakan yang akan menimbulkan masalah baru,” harapnya.

Sementara berdasarkan pantau wartawan di Polsek Monta, akibat penganiyaan itu korban mengalami luka lebam dibagian wajah dan memar dibagian kepala. Saat melapor korban juga terlihat didampingi oleh kelurganya dari Desa Risa dan beberapa orang warga Tolouwi. (WR-Fad/Imam)