Fauzan Khalid, Bupati Lobar Pertama Kunjungi Dusun Pelolat

1490
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Disperindag, Kepala Dinas Koperasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Camat Batulayar, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama Dusun Pelolat.

Giri Menang, Wartantb.com — Sebagai pimpinan yang siap melayani masyarakat kapanpun, di sela-sela jadwal yang padat dan di hari libur Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid tidak henti-hentinya mengunjungi masyarakat. Siang tadi (27/8/2017), bupati berkunjung ke Dusun Pelolat, Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar. Dusun ini terletak di atas ketinggian bukit antara bukit Pusuk dan bukit Senggigi, yang jalannya hanya bisa diakses menggunakan sepeda motor.

Bupati bersama rombongan diojek menuju lokasi. Sesampainya di dusun yang sebagian besar menjadi penyadap air nira ini, bupati yang selalu bersemangat turun sontak disambut hangat oleh masyarakat.

“Ini baru pertama kali Dusun Pelolat dikunjungi oleh seorang bupati dari sepanjang sejarah Bupati Lombok Barat,” ungkap Kepala Desa Bengkaung, Junaidi.

Lebih lanjut Junaidi menerangkan kondisi Dusun Pelolat yang masih kesulitan mendapatkan air bersih. “Harapan kami dengan kedatangan pak bupati kesini, bisa melihat langsung kondisi masyarakat yang ada di dusun ini. Mudah-mudahan dusun ini terlepas dari predikat dusun terpencil, tertinggal, terisolir dan terbelakang,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, bupati mengatakan dalam waktu tidak terlalu lama, persoalan air yang masyarakat hadapi akan bisa terpenuhi di dalam program Perusahaan Air Minum Swadaya Masyarakat (Pamsimas).

“Air ini adalah kebutuhan pokok yang tak bisa ditawar, jadi harus disegerakan,” tegasnya.

Terkait dengan persoalan kesejahteraan petani air nira, bupati menerangkan saat ini pemerintah telah membuat perbup gula semut yang nantinya hasil air nira dijadikan produk gula semut yang penjualannya akan difasilitasi oleh pemerintah.

“Sekarang air nira hanya bisa menjadi gula merah, yang hanya 30 ribu secakep dan harganya pun tidak sesuai dengan pengeluaran. Ke depan, jika sudah bisa menghasilkan gula semut yang harga 50 ribu sekilo, Insya Allah petani aren akan lebih maju,” harapnya.

Disamping itu bupati meminta kepada Camat dan Kades yang hadir untuk selalu aktif dan mencatat petani-petani aren yang ada di Pelolat untuk segera dibentuk kelompok agar nantinya Dinas Pertanian bisa memberikan bantuan berbagai macam peralatan pengelohan air nira.

“Dimohon untuk petani aren agar nantinya lebih tekun, rajin, dan genem dalam berusaha,” ujarnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Disperindag, Kepala Dinas Koperasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Camat Batulayar, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama Dusun Pelolat. [ryan/hum]