Mataram, Warta NTB – Pembukaan Musyawarah Nasional ke-8 Forum Zakat yang dilaksanakan di hotel Lombok Raya, Mataram, Kamis (1/2/2018) ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq oleh Menteri Agama Lukman Hakim, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. KH Ma’ruf Amin, Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, dan Ketua Forum Zakat Nur Effendi.
Dalam sambutanya Gubernur NTB yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) ini mengatakan, zakat tidak semata-mata menyangkut orang miskin. Namun, zakat merupakan pembersih diri dan harta bagi yang mengeluarkannya.
Karena itu, peran para pegiat zakat untuk memberikan pemahaman masyarakat tentang esensi zakat sangat dibutuhkan. Termasuk bagaimana sebuah lembaga zakat mengelola zakat secara profesional untuk pemberdayaan ekonomi umat. Apalagi zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang sudah menjadi bagian dari keyakinan umat muslim.
“Saya mengajak saudara-saudara para amil zakat untuk mengapresiasi diri, karena pilihan menjadi amil zakat, insya Allah adalah tugas yang mulia,” ungkap Gubernur Ahli Tafsir tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama RI, Lukman Hakim menekankan kepada seluruh aktifis lembaga amil zakat agar mengedepankan transparansi dalam mengelola zakat.
“Publik harus diyakinkan bahwa zakat yang dikeluarkan benar-benar tersalur secara tepat guna dan tepat sasaran, demi kemaslahatan umat,” katanya.
Untuk itu, Menag mengaku sangat menyambut baik kiprah Forum Zakat Nasional yang telah menggagas program sertifikasi bagi amil atau orang yang mengelola zakat. Ia berharap, para amil dan aktifis zakat akan semakin profesional dalam tugasnya, sehingga zakat dapat diterima oleh yang berhak.
“Masalah ‘trust’ atau kepercayaan itu sangat penting. Jika umat sudah mempercayakan penyaluran zakatnya melalui lembaga, maka insya Allah zakat dapat diterima oleh yang berhak dan dapat mendukung upaya pengentasan kemiskinan secara nasional,” tegas Menteri Agama.
Di tempat yang sama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr. KH Ma’ruf Amin memaparkan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan zakat. Yakni strategi dan regulasi yang digunakan untuk mendukung peningkatan zakat. Termasuk peta dan potensi zakat.
“Mungkin banyak yang belum berzakat atau banyak yang sudah, tetapi belum disalurkan. Di sinilah perlunya strategi. Kalau ingin masyarakat kuat, Pemberdayaan ekonomi umat juga harus maksimal,”jelasnya
Terkait Munas, Ketua Forum Zakat Nasional Nur Effendi mengungkapkan, munas yang digelar selama tiga hari antara tanggal 1-3 Pebruari 2018 akan membahas tiga isu penting yakni kolaborasi dalam menjalankan program kerja, upaya peningkatan kapasitas melalui sertifikasi amil dan yang berkaitan dengan regulasi.
Pembukaan Munas ke 8 juga dirangkaikan dengan peluncuran secara resmi kampung zakat oleh Menteri Agama Republik Indonesia. Kampung zakat di Dusun Longserang Timur, Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB merupakan pilot project kampung zakat .
“Semoga bisa segera diikuti oleh daerah lain karena kampung merupakan bentuk nyata sumbangsih forum zakat yang ingin memberikan amal nyata dan produktif,yang langsung bisa dirasakan warga masyarakat,” tutup Nur Effendi. (WR-02)