Gde Sumarjaya Linggih Menilai Munas Golkar Tak Perlu Dipercepat

1351
Gde Sumarjaya Linggih, Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali dan juga Anggota DPR RI.

DENPASAR, Warta NTB – Terkait adanya isu percepatan pelaksanaan Muswarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang berhembus pasca Pemilu 2019, Plt. Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer menganggap isu tersebut terlalu mengada-ada. Sebab menurutnya, belum ada alasan yang urgen untuk melaksanakan Munas lebih awal. Selain itu ia mengaku isu tersebut baru sebatas “kabar burung”. Dirinya mengaku belum pernah diajak berkomunikasi terkait hal tersebut.

“Di bawah kepemimpinan Bapak Airlangga Hartarto yang baru 1,5 tahun banyak capaian-capaian Partai Golkar yang telah diraih. Meski dilanda berbagai guncangan internal selama beberapa tahun terakhir, Pak Airlangga mampu menyolidkan Golkar yang hampir tercarai-berai. Lihat saja sekarang, semua tokoh-tokoh penting Golkar seperti Pak Aburizal Bakrie, Pak Akbar Tanjung, Pak Jusuf Kalla dan Pak Agung Laksono mampu diranggkul oleh beliau untuk sama-sama membesarkan Partai Golkar,” ungkap Demer.

Anggota DPR RI tiga periode ini meminta semua pihak menahan diri terkait wacana yang kontraproduktif. Pasalnya saat ini Golkar masih dalam suasana Pemilu 2019, dimana masih banyak perkerjaan terkait Pemilu yang harus diselesaikan oleh Partai Golkar di segala tingkatan. Jangan sampai wacana semacam ini mengganggu konsentrasi kader.

Lebih lanjut, ia menuturkan, lebih baik saat ini seluruh elemen Partai Golkar mengademkan suasana yang sudah solid selama ini. Ia mengajak semua pihak soal Munas Partai diserahkan pada mekanisme organisasi sebagaimana mestinya. Ia mendorong kader-kader Golkar untuk memberikan kesempatan kepada Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk menuntaskan tugas hingga masa kepemimpinannya berakhir.

“Golkar Bali merasa bersyukur terhadap perolehan 85 kursi DPR RI yang diraih Partai Golkar dalam Pemilu 2019. Apalagi sebelum Pak Airlangga memengang kendali DPP Golkar, kita mengalami berbagai guncangan internal. Bahkan berbagai hasil survey sebelumnya memprediksi Golkar hanya akan memeperoleh satu digit presentase perolehan suara. Nyatanya, berkat kepemimpinan beliau, kita mampu menepis segala keraguan itu,” tuturnya.

Selain prestasi perolehan 85 kursi di DPR RI, menurut Demer, langkah politik Airlangga Hartarto dalam menentukan dukungan Calon Presiden dalam Pemilu 2019 dinilai sebagai pilihan politik yang tepat bagi Partai Beringin. Dalam sejarah dukungan terhadap Calon Presiden (Capres) pasca reformasi, baru dalam Pemilu 2019 ini Partai Golkar mampu memenangkan Capres dukungannya. Sebelumnya selalu kalah. Bahkan ketika Golkar memenangkan Pemilu 2014 dengan perolehan 127 kursi DPR RI, saat itu Capres yang dudukung Golkar kalah. (WR)