Mataram, Wartantb.com — Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. M Zainul Majdi menyatakan dukungannya atas rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nulir (PLTN) di NTB. Teknologi yang direkomendasikan oleh banyak negara maju di dunia itu memang kini menjadi alternatif sumber energi.
Terlebih lagi, teknologi nuklir banyak menyumbangkan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tidak hanya sebagai sumber energi alternatif, tetapi dapat pula diaplikasikan pada peralatan kesehatan, pertanian dan lain-lain. Misalnya untuk pengolahan pakan ternak hingga pemanfaatan pengembangan varietas padi.
“Saya yakin dengan kemajuan teknologi saat ini, industri itu bisa segera dijalankan,” ujar Gubernur.
Gubernur menambahkan, khusus bagi pengoperasian PLTN, yang bebas polusi, itu menjadi satu keunggulan tersendiri.
“Ini sangat baik bagi kita yang berniat membangun, tanpa merusak potensi dan sumber daya alam yang ada. Saya harap dapat segera diterapkan di NTB,” harapnya.
Dukungan tersebut disampaikan Gubernur NTB dua periode itu, saat menerima Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot Sulistio Wisnubroto di ruang kerjanya, Kamis (2/8/2017). Djarot dan jajarannya datang bersama Ketua Komisi VII DPR RI, Dr. Kurtubi menemui Gubernur untuk melaporkan rencana pembangunan PLTN di NTB.
Kepada Gubernur, Djarot menyampaikan bahwa sejalan dengan amanat UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, Indonesia harus sudah memiliki PLTN pada 2019. Terlebih saat ini cadangan energi sudah krisis dan sangat mengkhawatirkan, sehingga perlu dipikirkan jalan keluarnya.
“Salah satunya harus adanya energi alternatif yakni nuklir. Namun memang sesuai Kebijakan energi nasional, nuklir adalah pilihan terakhir alternatif sumber energi,” kata Djarot.
Djarot juga menyampaikan bahwa untuk penerapan PLTN, perlu terus dilakukan sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat.
“Hal yang paling penting adalah masyarakat dan Pemdanya setuju. Teknologi ini sangat penting dan bermanfaat, karena bukan hanya berfungsi sebagai pembangkit listrik, namun dapat juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”tambahnya.
Ia juga mengungkap, hasil survey nasional tentang pemanfaatan teknologi nuklir, sebabyak 76,5 persen responden setuju pemanfaatan Iptek nuklir di Indonesia. Angka ini menunjukkan dukungan masyarakat atas rencana pengembangan Iptek nuklir dan pembangunan PLTN di Indonesia.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi VII DPR-RI, Dr Kurtubi mengakui semangatnya memperjuangkan NTB sebagai lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), karena daerah-daerah lain menurutnya belum jelas perkembangannya, meskipun sudah dilakukan studi. Terlebih NTB memiliki keunggulan karena banyak pulau-pulau kecil yang bisa dijadikan lokasi membangun PLTN.
“Pulau kecil sangat cocok karena jauh dari pemukiman penduduk sehingga relatif aman, “terangnya.
Usai menghadap Gubernur TGB diruang kerjanya, Kepala BATAN dan Ketua Komisi VII DPRRI bersama instansi terkait lainnya langsung mengadakan pertemuan teknis di ruang rapat sekda NTB, (Rabu siang, 2/8-2017). [WR/Hum]