KOTA BIMA, Wartantb.com – Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla meninjau penanganan banjir Kota Bima (28/12). Wapres tiba di bandara Sultan Muhammad Salahuddin pada pukul 10.15 WITA disambut oleh Gubernur NTB Dr. H. Zainul Majdi, MA, Walikota Bima M. Qurais H. Abidin, Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri dan Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin.
Wapres kemudian menuju kantor Walikota Bima untuk mendengarkan laporan tentang penanganan banjir yang telah dilaksanakan hingga saat ini. Dalam pertemuan tersebut Wapres memberikan beberapa arahan terkait penanggulangan bencana banjir.
Menurut Wapres, kegiatan pembersihan harus cepat diselesaikan dengan menggerakkan seluruh warga untuk membersihkan lingkungan permukiman masing-masing. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pembersihan, maka biaya yang dibutuhkan juga akan semakin besar karena berbagai masalah yang ikut timbul karena penumpukan dan pembusukan sampah.
Setelah masa tanggap darurat dan masa pemulihan selesai, Wapres meminta pemerintah bersama TNI harus menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan penghijauan pada kawasan hulu. Bibitnya bisa disediakan oleh Kementerian Kehutanan.
“Penataan ruang harus ditertibkan, terutama penegakan aturan bahwa di kawasan bantaran sungai tidak boleh dijadikan area permukiman,” ungkap orang nomor dua di Indonesia ini lugas.
Terkait dengan penanganan banjir jangka panjang, Gubernur NTB, H. Zainul Majdi memohon kepada Wapres agar melalui Kementeruan PU-PR bisa membantu membangun bendungan di wilayah Wawo dan Wera.
“Hal ini untuk mengantisipasi curah hujan ekstrim pada masa-masa mendatang. Dengan begitu tidak lagi berpotensi banjir pada kawasan muara,” kata Zainul Majdi.
Permohonan Zainul Majdi disambut positif oleh Wapres. Permohonan Gubernur ini cukup beralasan. Sebagaimana dijelaskan oleh Walikota Bima M. Qurais H. Abidin bahwa banjir pada tanggal 21 dan 23 Desember 2016 disebabkan oleh beberapa faktor. Hutan yang telah gundul di daerah hulu yaitu di Kecamatan Wawo dan Kecamatan Wera Kabupaten Bima diperburuk oleh kondisi daerah aliran sungai di wilayah Kota Bima yang semakin sempit dan dangkal.
“Kondisi geografis Kota Bima yang dikelilingi perbukitan juga menjadikan kawasan ini sangat berisiko banjir. Pada saat kejadian banjir, curah hujan sangat ekstrim yaitu 101 – 129 mili per hari, sedangkan rata-rata normal adalah 15 mili per hari,” kata Qurais. (R-H/W-01)