Sekolah perjumpaan adalah inovasi dari NTB untuk Indonesia yang hadir sebagai wadah dalam mengingatkan bahwa perjumpaan di tengah perbedaan dan keberagaman itu indah dan bisa menjadi medium untuk saling menghargai satu sama lain.
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrabnya saat meluncurkan Sekolah Perjumpaan dan Museum Literasi Cendikiawan Muslim NTB di Ballroom Islamic Center Mataram, Jum’at (15/12/17).
TGB mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama mendukung pelaksanaan sekolah perjumpaan ini dan mengingatkan kepada semua masyarakat khusunya para pelajar untuk selalu menerapkan rasa saling menghargai antar sesama.
“Toleransi, kejujuran, komitmen dan saling menerima serta rasa rendah hati, bila kalian bawa kemana saja kalian pergi, maka anak-anakku semua akan diterima dimanapun kalian berada,” pesan Gubernur kepada ratusan pelajar yang mengikuti sekolah perjumpaan tersebut.
Saat itu, Gubernur berterima kasih atas diinisiasinya pembangunan museum.
“Salah satu partisipasi kita ikut menghargai sosok pahlawan nasional kita adalah dengan mempelajari bagaimana nilai-nilai yang diteladankan oleh guru kita Almagfurllah TGH. Maulana Syeikh, ketuanguruannya dalam makna yang sangat substantif,” ujarnya.
Di situ ada pengayoman, pembinaan, kerendahan hati, dan ada kemauan serta kemandirian, dari ilmu yang sangat tinggi turun ke masyarakat yang sangat rendah, sesuai dengan apa yang dijalani dalam masyarakat.
Dari 1934 sampai 1997 tidak henti beliau terus keluar masuk dari kampung ke kampung membangun institusi pendidikan yang hingga saat ini sudah terhitung lebih dari 1000 cabang pendidikan, ” paparnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti Persetujuan berdirinya Literasi Cendikiawan Muslim NTB dan Penandatanganan Desain Cover buku kumpulan poster terbaik berjudul TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Inspirasi NTB untuk Indonesia.
Gubernur TGB berharap sekolah perjumpaan ini bisa terus mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat baik dari generasi muda maupun generasi tua. Karena menurutnya melalui setiap pertemuan atau perjumpaan kita bersama-sama bisa saling mengisi dan meyakini bahwa niat yang baik akan mendatangkan kebaikan dan rasa nyaman untuk kita semua, ujar Gubernur menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Nurdin Ranggabani selaku Ketua Panitia melaporkan bahwa dipelataran depan ballroom Islamic Center dipamerkan sekitar 86 poster Pahlawan Nasional karya anak bangsa tidak hanya datang dari NTB saja tapi ada yang datang dari berbagai bangsa bahkan dari berbagai negara diantaranya Jerman, Inggris , Timur Tengah, Malaysia dan Hongkong.
Selain pameran tahap berikutnya panitia akan memilih sekitar 59 karya terbaik sesuai momentum HUT ke-59 NTB untuk dihimpun dalam kumpulan buku poster terbaik karya anak bangsa yang diberi judul TGKH. M. Zainuddin inspirasi NTB untuk Indonesia dan dunia. Selanjutnya direncanakan akan dikumpulkan seluruh karya literasi dari para cendikiawan muslim NTB dalam bentuk sebuah museum literasi cendikiawan muslim NTB TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid. [WR-01]