Mataram, Warta NTB — Jika dilihat dari jumlah dana pembangunan yang dialokasikan bagi NTB dalam APBD 2018, yang nilainya mencapai Rp.23,43 triliun, ditambah komponen yang berasal dari PAD yang bisa mencapai 6 triliun.
Ini artinya, kurang lebih total dana pembangunan NTB mencapai Rp. 30 Triliun lebih pada tahun 2018, jika dkalkulasikan dengan dana pembangunan berupa dana investasi dari dan luar negeri.
Hal itu diungkapkan Gubernur yang lebih akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) saat prosesi penyerahan DIPA Petikan APBN 2018 di Gedung Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur NTB, Jumat (15/12/2017).
Saat itu, Gubernur juga kembali mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo saat menyerahkan DIPA kepada seluruh penguasa anggaran di Jakarta beberapa waktu lalu.
Diungkapnya, ada dua hal yang harus menjadi perhatian bupati/walikota dalam menjalankan APBD, yakni agar mengalokasikan dana yang signifikan bagi sektor prioritas dan yang kedua, agar menjalankan program yang padat karya, agar dapat menyerap pekerja untuk mengurangi pengangguran.
“Kepala daerah di kabupaten/Kota NTB saya minta untuk cermat dalam penggunaan dana desa. Alokasikan dana desa dengan penuh tanggung jawab dan dan swakelola dengan sistem padat karya, agar tercapai pertumbuhan yang berkeadilan”, jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan, Taukhid, S.E., M.Sc.IB., M.B.A memaparkan bahwa sesuai amanat Konstitusi, Pemerintah dan DPR telah menyepakati APBN 2018 yang telah ditetapkan Undang-Undang No. 15Tahun 2017 yang mencakup Belanja Negara sebesar Rp. 2220,7 Triliun, pendapatan negara sebesar Rp. 1894,7 Triliun dan pembiayaan anggaran sebesar Rp.325,9 Triliun.
Bagian dari Belanja Negara Tahun 2018 yang akan direalisasikan di NTB mencapai 23,45 triliun meliputi belanja untuk satuankerja Kementerian Negara/Lembaga sebesar Rp. 8,101 triliun dan dana transfer daerah sebesar Rp 15,357 Triliun (termasuk dana desa). Dana desa tahun 2018 untuk desa-desa di ntb dialokasikan sebesar Rp 0,983 trilun , meningkat 13,66% dari alokasi APBN 2017 yang hanya Rp. 0,865 triliun. [WR-01]