Jatuh Dari Lantai 11, Syafruddin BMI Taiwan Asal Bima Butuh Perhatian Pemerintah

2291

BIMA, Warta NTB – Nasib nahas dialami Syafruddin (27) seorang Buruh Migran Indonesia (BMI) Taiwan asal Desa Sie, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima yang jatuh dari lantai 11 sebuah apartemen di Taiwan. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin (4/11/2019).

Dilansir dari berbagai sumber, Syafruddin jatuh saat dilakukan penggeledahan oleh kepolisian setempat. Ia yang berada di lantai 11 bersama saudaranya Supiaman panik saat mendengar suara walkie talkie polisi di depan pintu kamarnya karena mereka berdua datang ke Taiwan hanya dengan visa turis satu tahun.

Syafrudin tambah panik ketika mendengar suara wanita yang dikenalnya berbicara di luar ruangan yang meminta mereka untuk membuka pintu. Wanita itu merupakan BMI kaburan yang lebih dulu ditangkap polisi di lantai satu bersama pasangannya.

Dari hasil interogasi, ia memberitahukan polisi bahwa ada BMI lain yang tinggal di lantai 11, lalu polisi memintanya untuk menunjukan dimana kamar tersebut adalah tempat tinggal Syafruddin dan saudaranya Supiaman.

Berdasarkan pengakuan, Supiaman saat polisi datang Syafruddin sangat ketakutan, ia sempat menenangkannya dan mengajaknya untuk menyerahkan diri, tetapi Syafruddin menolak dengan alasan ia belum membangun rumah untuk untuk istri dan anaknya, dengan bekerja di Taiwan ia ingin menabung untuk biaya sekolah Aira putrinya yang masih berusia 5 tahun.

Tak berlangsung lama setelah bercakap dengan Supiaman, ia kemudian lari kearah jendela dengan tujuan bersembunyi di balkon, namun ia lupa bahwa kamar yang ditempatinya tidak memiliki balkon seperti kamar lainnya, begitu melangkahkan kaki ia langsung jatuh ke bawah.

Supiaman yang coba menangkapnya tak mampu menggapainya, Syafruddin langsung jatuh dari lantai 11 ke lantai lima dan mendarat di balkon lantai dua. Sesaat setelah kejadian, Syafruddin langsung dilarikan ke Rumah Sakit Landseed Hospital dan dirawat secara intensif di UGD lantai 3 Kasur No.8 Landseed Hospital Taoyuan.

Meski mengalami insiden yang cukup parah, Syafruddin masih diberikan keselamatan meski dalam insiden itu ia mengalami sejumlah cedera seperti patah tulang bahu kanan, patah 4 tulang rusuk kanan belakang yang menyebabkan pergeseran tulang yang menekan paru-paru, patah tulang paha kiri, patah tulang pantat kanan dan paru-paru mengalami sedikit luka.

Hingga saat ini, Syafruddin masih dirawat secara intensif di rumah sakit Landseed Hospital Taiwan. Atas insiden itu pihak keluarga sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak dan bantuan pemerintah untuk biaya pengobatan dan biaya pemulangannya karena diperkirakan biaya pengobatan Syafruddin memakan biaya yang cukup banyak mengingat keluarga di Bima juga tergolong ekonomi kurang mampu.

Syahbudin salah satu pemuda Desa Sie mengatakan, mendengar kabar tentang jatunya Syafruddin sejumlah pemudan dan warga berupaya menggalang dana untuk membantu biaya pengobatan dan pemulangannya.

“Setelah mendapat kabar kami Forum Pemuda Peduli (FPP) bersama masyarakat Desa Sie langsung bergerak menggalang dana untuk membantu biaya pengobatan Syafruddin,” jelasnya.

Pemuda vokal yang akrab dengan panggilan Marlon ini mengungkapkan, atas perstiwa itu sejumlah masyarakat Bima tergugah hatinya untuk membantu. Penggalangan dana tidak hanya dilakukan oleh warga Desa Sie saja, tetapi dilakukan juga oleh beberapa pemuda di desa-desa lain di Kabupaten Bima.

Kata dia, semua dana yang terkumpul akan kami serahkan kepada keluarga yang selanjutnya dikirim untuk membayar biaya rumah sakit dan pengobatan Syafruddin di Taiwan.

“Di sana juga ada sepupu perempuanya yang merawat. Sepupunya itu juga kerja di Taiwan, kami harap pengobatan Syafruddin bisa maksimal sehingga ia bisa kembali berkumpul dengan keluarga beserta anak dan istrinya di Desa Sie,” ucapnya saat melakukan penggalangan dana di Pasar Tente Bima bersama beberapa pemuda lain, Minggu (10/11/2019). (WR)