Giri Menang, Warta NTB – Gempa yang mengguncang Pulau Lombok untuk kedua kalinya dalam kurun satu minggu ini membuat warga panik. Semalam (5/8/2018), gempa yang kembali berpusat di Kabupaten Lombok Utara (KLU) lebih besar dari sebelumnya, yakni 7 SR.
Akibatnya beberapa fasilitas perkantoran mengalami kerusakan. Termasuk Kantor Bupati Lombok Barat yang berada di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Dari pantauan tim, kondisi kantor utama bupati cukup mengkhawatirkan. Melihat kondisi fisik kantor Bupati Lobar ini, akhirnya Sekda H. Moh.Taufiq memberikan warning agar seluruh aparatnya tidak melakukan aktivitas untuk sementara. Dikhawtirkan gempa susulan masih terus berlanjut.
“Ya sebaiknya aparat jangan bekerja dulu kalau kondisi kantor kita seperti begini,” sebutnya ketika melihat foto-foto yang disodorkan tim Humas bersama Mahyudin, Staf Ahli Bidang Ekonomi Dan Kesra, Senin (6/8/2018).
Sementara itu di tempat terpisah, dampak gempa juga melanda RSUD Awet Muda Narmada. Beberapa ruangan tampak rusak dan pasien terpaksa diungsikan ke luar ruangan.
Hingga sekitar pukul 11 pagi tadi, korban terdampak gempa mulai memenuhi RS. Kebanyakan berasal dari Desa Selat, Kecamatan Narmada.
“Ini pasien mulai berdatangan. Korban luka-luka dan patah tulang rata-rata akibat tertimpa bangunan. Untuk sementara kita lakukan tindakan di luar di aeral parkir sini. Termasuk pasien melahirkan. Kita belum berani karena kondisi UGD dan ruangan lain parah,” terang Kepala Seksi Penunjang RSUD Awet Muda Narmada, Rahma Isma.
Melihat kondisi yang terjadi, sekda kemudian segera menggelar rapat tim penanganan bencana gempa yang berlangsung di Pendopo Bupati Lobar. Dipimpin Bupati Fauzan Khalid, kemudian telah disepakati masing-masing kecamatan ditunjuk sejumlah SKPD sebagai koordinator, termasuk mengurus masalah bantuannya.
“Silahkan sesegera mungkin jangan berdebat, kita langsung mrmbentuk tim,” instruksi bupati.
Usai rapat masing-masing tim kemudian menggelar rapat internal untuk membahas tugas dan operasionalnya. Bupati Fauzan Khalid dan jajaran kemudian segera turun memantau lokasi terdampak di Lombok Barat.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi kali ini memiliki kekuatan magnitudo 7 SR. Epicentre gempa terletak pada koordinat 8,37 derajat LS dan 116,48 derajat BT atau tepatnya berlokasi di darat, pada lereng utara timur laut Gunug Rinjani pada jarak 18 km arah barat laut Kabupaten Lombok Timur NTB, pada kedalaman 15 km.
Dari informasi, dengan memperhatikan titik dan kedalaman gempa, disimpulkan bahwa gempa yang terjadi itu jenis gempa bumi dangkal yang diakibatkan patahan Flores.
Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Provinsi NTB hingga pagi tadi, dari 82 orang meninggal dunia, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 65 orang, Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, dan Lombok Timur 2 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. (WR)