KOTA BIMA, Warta NTB – Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Dr. Anwar Usman, SH MH memberikan kuliah umum dengan materi “Konstitusi Sebagai Pondasi Indonesia maju” di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah (STIHM) Bima.
Kegiatan yang dipusatkan di aula Thayeb Abdullah STIH Bima selain dihadiri oleh Civitas Akademika kampus tersebut juga dihadiri oleh Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra, Kapolres Bima AKBP Heru Sasongko, Kasdim 1608/Bima dan sejumlah pejabat lainnya.
Kegiatan diawali sambutan Badan Pembina Harian (BPH) STIH Muhammadiyah Bima, H Ilyas Sarbini. Kehadiran ketua MK ini kata Ilyas Sarbini, menjadi inspirasi dan motivasi. Ini secara tidak langsung melakukan perubahan.
Ketua MK RI Dr Anwar Usman, SH., MH dalam pemaparannya mengatakqn, lahirnya sebuah negara tentu memiliki tujuan yang dicita-citakan sebagai suatu capaian. Indonesia sebagai sebuah negara, telah menetapkan tujuannya di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), khususnya Alinea ke empat yang berbunyi, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
“Tujuan negara sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 dimaksud, pada pokoknya bertujuan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Dalam konteks UUD 1945 kata Anwar, keinginan para pendiri negara untuk mewujudkan kesejahteraan negara, tercermin dalam Pembukaan UUD 1945, khususnya frasa ‘untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum’.
“Dari petikan kalimat Pembukaan UUD 1945 tersebut, nampak jelas bahwa upaya para pendiri negara untuk membentuk Pemerintahan Negara Indonesia bertujuan memberikan kesejahteraan bagi seluruh warga Indonesia,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua MK juga memaparkan soal Pancasila. Ia mengaku, Indonesia sangat beruntung berlandaskan pancasila. Sebab, dari sila ke satu hingga ke lima, sangat selaras dengan ayat-ayat al-quran.
Ketua MK pun memaparkan sila-sila pancasila satu persatu dan menyelaraskan dengan ayat-ayat alquran. Hingga sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Namun berbicara keadilan itu berbicara nuarani. Hukum belum tentu adil,” katanya.
Konstitusi sebagai pondasi Indonesia maju sebutnya, bagaimana hukum di Indonesia tidak dicampakan, yaitu tidak tajam ke bawah dan tumpul ke bawah. “Majunya sebuah negara juga tergantung kepatuhan warganya terhadap hukum,” terangnya. (WR-Al)