Bima, Warta NTB – Perkembangan dan kemajuan teknologi bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan mudahnya mengakses berbagai informasi dan di sisi lain dapat memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan.
Selain itu, dengan kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi, mempermudah peredaran Narkoba serta berbagai tindakan kriminal lain yang terjadi di masyarakat. Maka tanpa adanya filter berbagai pengaruh negatif tersebut dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Sehingga jika dibiarkan dapat mengarah pada disitergasi bangsa yang dengan sendirinya menggoyahkan ketahanan tingkat daerah maupun nasional.
Untuk itu, dalam mengantisipasi penyebaran pengaruh negatif dan untuk meningkatkan kepekaan, kepedulian dan kemampuan aparatur kewilayahan, Kodim 1608/ Bima menggelar latihan teknis teritorial yang akan dilaksanakan selama enam hari mulai tgl 21 s/d 26 Nopember 2018 bertempat di gedung convention hall paruga Nae Kota Bima.
Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yansori dalam acara pembukaan, Rabu (21/11/2018) menyampaikan amanat Danrem 162/WB yang menekankan kepada seluruh prajurit yang bertugas di Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) jajaran TNI AD dan aparat komando kewilayahan (Apkowil) agar mampu mengolah potensi wilayah yang meliputi geografi, demografi, dan kondisi sosial, menjadi kekuatan untuk kepentingan pertahanan negara.
Sebagai Apkowil dituntut harus mempunyai kualitas dan kemampuan teknis yang dapat diandalkan, di antaranya memahami kemampuan teritorial, memahami sikap teritorial, memahami metode binter yang menjadi pedoman melaksanakan binter di wilayahnya.
“Laksanakan deteksi dini dan cegah dini guna meningkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk Ancaman disintegrasi bangsa , laksanakan kegiatan Komsos dengan segenap komponen masyarakat agar terjalin komunikasi yang baik antara aparat kewilayahan dengan masyarakat dan laporkan secara hierarki apabila menemukan hal-hal yang bersifat menonjol guna mengantisipasi perkembangan situasi yang akan ditimbulkan,” katanya.
Selain itu Kepala Staf Korem 162/WB juga mengingatkan, seluruh prajurit agar mengikuti kegiatan latihan dengan serius sehingga insan kewilayahan diharapkan benar-benar dapat mengerti dan memahami pengaruh negatif dari proses globalisasi yang akan selalu ada dan manakala kita lengah dapat muncul kepermukaan secara tiba-tiba.
“Untuk itu, terus tingkatkan kewaspadaan dan tetaplah menyatu dengan rakyat, karena dengan persatuan kita akan menjadi kuat sehingga tidak ada celah bagi setiap bentuk pengaruh negatif perkembangan jaman untuk menggoyahkan keutuhan NKRI,” tegasnya.
Letkol Inf Endarwan Yansori menjelaskan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan personel Kodim (Aparatur kewilayahan) agar memahami dan mampu melaksanakan kegiatan Binter yang bersinergi dengan tiga Pilar/Tripika/Forkopimda dalam pencegahan berkembangnya pengaruh negatif globalisasi maka diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan tugas pembinaan teritorial di wilayah.
Hadir pada acara pembukaan latihan teknis teritorial tersebut, Kolonel Arh M. Ali Mudjid Staf Ahli Bidang Potensi Wilayah Pusterad (Tim Asnis Pusterad), Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yansori, Kasdim 1608/Bima Mayor Inf Hardani, Kepala Bapeda Kota Bima Bapak Darwis SH, DPD Kota Bima Bapak Samsuri SH, Penyelenggara dan Peserta Latihan. (WR)