Lentera Umratul Fadila Wakili NTB Lomba LKS Tingkat Nasional

1968
Lentera Umratul Fadila siswi kelas XI, jurusan Marketing SMKN 2 Mataram.

MATARAM, Warta NTB – Piawai dalam berkomunikasi dan pandai dalam bernegosiasi membawa gadis cantik bernama lengkap Lentera Umratul Fadila melenggang ke Nasional. Gadis yang saat ini masih berstatus sebagai siswi kelas XI, jurusan Marketing SMKN 2 Mataram tersebut akan mewakili NTB dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Marketing tingkat Nasional tahun 2019 di Yogyakarta Juli mendatang.

Tidak pernah terbayang dalam benak Lentera sapaan akrabnya, bisa membawa nama baik NTB dalam ajang bergengsi tahunan bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut. Lomba yang dijadikan sebagai wadah unjuk keterampilan itu kini menjadi langkah awal kesuksesan Lentera. Ini adalah kali pertama ia mengikuti lomba.

“Ini adalah pertama kalinya saya mengikuti lomba dan langsung tembus Nasional,” katanya, Selasa (28/5/2019) di Mataram.

Dengan begitu bersemangat, gadis murah senyum ini menceritakan bagaimana ia bisa didapuk menjadi perwakilan NTB. Bersaing dengan 1700 orang dari berbagai sekolah di Indonesia tidaklah mudah. Baginya itu adalah sebuah perjuangan. Terlebih lagi, ia tidak pernah punya pengalaman mengikuti lomba sekalipun.

“Dari 1700 orang di seleksi menjadi 840 orang, yang lolos dari sekolah saya itu cuma saya sendiri. Kalau dari NTB selain saya ada ada dari SMK 2 Selong Lombok timur dua orang. Tapi di seleksi lagi ke tahap kedua jadi 48 orang, kemudian di seleksi lagi sampai tahap ketiga jadi 10 besar dan saya masuk di dalamnya mewakili NTB,” tambah gadis yang hobi bernyanyi tersebut.

Masuk menjadi 10 besar bersaing dengan sejumlah sekolah dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia seperti Kalimantan dan Jakarta, menjadi suatu kebanggaan tersendiri.’’Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya. Selain karena pertama kali, juga karena saya termasuk satu-satunya yang lolos di NTB,” terangnya lagi.

Dalam lomba LKS tersebut, Lentera akan menunjukkan kemahirannya dalam mengimplementasikan strategi marketing. Bagaimana cara mempromosikan suatu produk utamanya melalui media sosial. Produk yang di promosikan adalah salah satu produk lokal yakni krupuk kulit seganteng.

’’Jadi penilaiannya itu melalui online (daring). Bagaimana cara kita promosi di media sosial, berapa banyak yang ngelike dan komentar serta testimoni pelanggan seperti apa. Tapi yang lebih diutamakan bagaimana prospek kita,” kata anak ke-4 dari 5 bersaudara pasangan H Wahyuadi dan almarhumah Hj. Baiq Diha Ida Marianti Khair itu.

Bagi Lentera, marketing sudah menjadi jiwanya. Belajar marketing adalah belajar berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Belajar bagaimana bernegosiasi dan menyampaikan berbagai ide serta kreatifitas.

“Marketing sudah menjadi passion bagi saya. Apalagi saya ini kan tergolong cerewet dan banyak bicara. Meskipun pada awalnya banyak yang memandang sebelah mata, kalau jurusan marketing itu apa sih, cuma jualan- jualan yang kadang tidak jelas. Tapi saya merasa itu salah besar. Marketing itu lebih daripada jualan,” jelasnya.

Lentera berharap dalam lomba tersebut bisa mengharumkan nama NTB, terutama nama sekolah dan jurusan.’’Harapannya bisa dapat 3 besar. Tapi kalau bisa dapat juara 1 saya akan sangat bersyukur, yang pasti tidak mau mengecewakan semua orang yang mengetahui kalau saya ikut lomba ini. Intinya saya ingin mereka semua bangga,’’imbuhnya.

Meski cukup kesulitan membagi waktu antara menyusun laporan PKL, lomba dan kegiatan belajar di sekolah. Lentera mengaku, semua kegiatan tersebut tidak pernah sampai terbengkalai. ‘’Cukup kesulitan bagi waktu, tapi syukurnya semua bisa di tangani, tidak pernah sampai keteteran,’’ ungkapnya.

Kedepannya, Lentera berharap bisa lebih mendalami dunia marketing. Sehingga apa yang pernah di dapatnya di bangku sekolah bisa di implementasikan nanti ketika di dunia kuliah dan dunia kerja. Ia juga berpesan untuk menjadi orang sukses harus bisa melawan rasa malas, karena itu adalah musuh terbesar. (WR)