KOTA BIMA, Warta NTB – Dalam upaya penguatan kapasitas para siswa SMK baik Negeri maupun swasta di Indonesia di Bima khususnya terus dilakukan. Jargon ‘SMK Bisa’ menjadi motivasi tersendiri untuk terus berinovasi memenuhi ruang-ruang kreatif dan produktif bagi para guru pengajar maupun siswa.
Terkait hal tersebut, untuk kesekian kalinya SMKN 3 Kota Bima mengadakan Lokakarya, Talkshow dan semacamnya untuk para Dewan Guru dan siswa. Kali ini, SMKN 3 Kota Bima menghadirkan Founder BABUJU MANDIRI, Rangga Babuju, dalam kegiatan Lokakarya Digital Marketing (E-Comerce), yang digelar di Aula SMKN 3 Kota Bima, Sabtu (2/11/2019).
Kepala SMKN 3 Kota Bima, Jainuddin, S.Pd, M.Pd dalam pembukaan kegiatan menyatakan bahwa Dunia Industri saat ini begitu cepat berkembang, sehingga mengharuskan para Guru dan pelajar SMK khususnya di SMKN 3 Kota Bima untuk lebih jeli meneropong perubahan era yang terjadi.
“Salah satu upaya kami di SMKN 3 Kota Bima adalah memaksimalkan 11 Jurusan yang dulu awalnya hanya 3 Jurusan. Saat ini, Chor SMKN 3 Kota Bima adalah Chor Pariwisata. Hal ini diakui melalui Akreditasi dan verifikasi kelembagaan pendidikan yang dilakukan oleh Lembaga terkait,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa, dibutuhkan pemahaman dan peningkatan kapasitas khasanah melalui Success Story’ dalam merawat semangat belajar serta metodologi Digital Marketing yang tepat untuk memasarkan potensi sesuai segmentasi pangsa pasar yang disasar dan menemukan peluang dalam mendorong out put siswa yang ‘siap pakai’.
“Hampir semua jurusan di SMKN 3 Kota Bima ini, membutuhkan digital marketing dalam mempromosikannya. Untuk itu lah kami undang khusus Rangga Babuju, Founder Babuju Mandiri, yang sudah memiliki Branding Produk diera digital saat ini,” tutur Kepsek muda asal Ambalawi ini, selepas kegiatan.
Dalam pemaparan dihadapan puluhan pelajar dan Dewan Guru SMKN 3 Kota Bima, Rangga Babuju, menekankan pentingnya memahami konsep Era virtual dimana, Pemasaran Holistik menjadi trend.
“Konsep delivery Order, COD maupun Take and Away, adalah konsep pemasaran baru akibat persaingan sistim pemasaran online bersaing ketat. Untuk itu, kita sebagai proveider maupun produsen atas sebuah jasa produk atau jasa layanan, harus benar-benar gesit dan inovatif dalam menemukan langkah yang tepat atas keinginan dan kecenderungan konsumen,” ungkapnya mengingatkan.
Lelaki dengan gaya khas syal melingkar dileher ini mengisyaratkan bahwa persaingan wirausaha pada 2 atau 5 tahun kedepan adalah persaingan bisnis 3.0 dan 4.0. Persaingan nanti bukan lagi soal kwalitas produk maupun branding sebuah produk atau jasa.
“Di waktu beberapa tahun kedepan, persaingan usaha sudah pada posisi 3.0 dan 4.0, dimana persaingan yang dimaksud adalah persaingan kemudahan mendapatkan produk atau jasa serta akses aplikasi (digital) yang mendukung permintaan,” tegasnya sembari menekankan pentingnya berinovasi dan berselancar dimedia sosial online.
Kegiatan Lokakarya ini dibuka oleh Drs H.Ahmad, KCD Bima dan Kota Bima Dikbud Provinsi NTB. Diikuti oleh para Guru Kejuruan masing-masing serta perwakilan para siswa-siswa dijurusan masing-masing. (WR)