KOTA BIMA, Warta NTB – Pemerintah Kota Bima melalui Panitia Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Kota Bima menggelar Peringata Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1441 Hijriyah/2019 Masehi Tingkat Kota Bima, Sabtu (23/11/2019) di Kediaman Walikota Bima Kelurahan Rabadompu Barat.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan SH, Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan SH, Wakil Ketua DPRD Kota Bima Syamsurih SH, Anggota Forkominda Kota Bima, Ketua MUI Kota Bima, Sekretaris Daerah Kota Bima Drs H Mukhtar MH beserta jajarannya, Ketua TP PKK Kota Bima, Ketua GOW Kota Bima dan toga/Toma se-Kota Bima.
Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1441 H/2019 Masehi tingkat kota bima mengambil tema “Mari Kita Tumbuhkan Spirit Meneladani Kemuliaan Akhlak Rasulullah SAW, Menuju Pribadi yang Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah”. Acara diawali dengan persembahan Marawis dari Anggota LASQI Kota Bima dibawah Asuhan Ketua TP PKK Kota Bima Hj Ellya HM Lutfi.
Dalam arahannya Walikota Bima menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para undangan yang hadir pada peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Dijelaskannya juga mengenai beberapa hal terkait program pemerintah Kota Bima diantaranya terhambatnya pembangunan
Masjid Agung Al Muwahiddin Bima. Terhambatnya pembangunan ini karena masih terkendala administrasi sehingga anggaran pembangunan 10 miliar belum bisa digunakan dan pada tahun 2020 mendatang bantuan pembangunan untuk masjid agung Al Muwahiddin Bima akan digelontorkan sebesar 20 Miliar.
Selain pembangunan masjid agung Al Muwahiddin Bima berbagai pembangunan sarana dan prasarana keagamaan menjadi fokus utama pemerintahan saat ini. Bantuan pembangunan ini diberikan sebagai bentuk stimulasi agar masyarakat termotivasi untuk membantu pembangunan masjid secara swadaya.
“Pembangunan keagamaan sangat penting bukan menepiskan pembangunan dibidang lain, semua tetap dalam porsi yang sesuai”, ujar Walikota.
Pemerintah juga diharapkan harus mampu bergandengan tangan dengan para ulama. Walikota Bima menyampaikan bahwa ke depannya akan dibuatkan Bulletin Khutbah yang berisi berbagai penjelas mengenai program keagamaan seperti zakat dan infaq.
“Kita ingin ada program ini di Kota Bima. Belum ada model didaerah manapun, saya ingin Kota Bima menjadi satu-satunya Kota yang dibuatkan bulletin khutbah yang seragam di semua masjid,” papar Walikota.
Spirit berzakat ini diajarkan oleh Rasulullah dan ini ingin kita geliatkan di seluruh lapisan masyarakat Kota Bima. Diajaknya juga masyarakat untuk memperbanyak kegiatan lantunan lagu-lagu islami. Begitu juga pengajian yang dilakukan majelis-majelis taklim perlu ditingkatkan intensitasnya.
“Ini semua sebagai upaya merubah perilaku masyarakat kita. Karena pada intinya perjalanan terberat Rasulullah adalah merubah akhlak dan keimanan umatnya. Satu tanggung jawab sebagai Khalifah yakni merawat amanah yang ada di muka bumi ini. InsyaAllah kami berdua selalu mengedepankan nilai-nilai keagamaan dengan tidak mengenyampingkan budaya, karena kami paham bahwa budaya kita di Bima ini bernafaskan Islam,” jelas Walikota.
Diakhir sambutannya dipaparkannya pula beberapa rencana pembangunan Kota Bima ke depannya diantaranya mengintegrasikan sistem pelayanan kepada masyarakat melalui command center. Adapula pengembangan Smart city dengan total anggaran 10 Miliar, sehingga nantinsemua sistem terintegrasi dan layanan aduan masyarakat akan langsung bisa terpantau oleh pimpinan daerah melalui handphone.
“Seluruh informasi nantinya akan tersistem dan terpantau dalam genggaman melalui handphone,” ujar Walikota.
Dipastikannya bahwa semua cita-cita ini secara bertahap akan dilaksanakan dengan mencoba perbaikan sistem yang ada. Sebagaimana Kabupaten Banyuwangi yang mampu menyulap daerahnya menjadi Kabupaten yang teratur dan bersih.
“Kita hanya perlu merubah perilaku birokrasi agar menggunakan prinsip utama yakni melayani. Jika rasa percaya yang tinggi kepada pemerintah maka masyarakat akan saling bahu membahu membantu semua program salah satunya program kebersihan,” harapnya.
Semua sektor perekonomian harus mulai digerakkan demikian juga pariwisata. Dengan budaya Islam bisa kita bisa menghadirkan wisata halal di Kota Bima. Dengan modal keindahan teluk Bima diyakininya ini bukanlah hal yang mustahil diterapkan.
Acara diakhiri dengan ceramah agama oleh Ustadz Dr. Ilham, M.Pd yang menyampaikan uraian mengenai Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. (WR)