Mataram, Warta NTB – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun TNI ke 73 tahun 2018 yang jatuh pada tanggal 5 Oktober mendatang, personel gabungan TNI dari Darat, Laut dan Udara menggelar karya bhakti serentak di dua lokasi dan menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana gempa, Jumat (21/9/2018).
Personel gabungan Korem 162/WB dan jajaran se Garnizun Mataram, Lantamal Mataram dan Lanud Rembiga tersebut usai melaksanakan apel pengecekan dilokasi, mereka langsung bergerak kesasaran sesuai dengan pembagian tugas.
Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani S.Sos SH M.Han sebagai penanggung jawab kegiatan di lokasi mengatakan, kegiatan karya bhakti yang dilaksanakan secara serentak di Pulau Lombok dan Sumbawa ini selain dalam momen menyambut HUT TNI ke 73, juga untuk membantu warga yang tercampak bencana gempa.
“Untuk di wilayah Lombok sendiri dilaksanakan di Kecamatan Narmada dan Tanjung dengan kegiatan pembongkaran dan pembersihan puing-puing bangunan yang rusak serta pembuatan jamban. Khusus untuk diwilayah Desa Suranadi melaksanakan pembersihan tempat wisata karena memang lokasinya demikian,” kata Rizal.
Sedangkan di Kecamatan Tanjung lanjutnya, personel TNI membantu merehab rumah warga yang rusak akibat gempa dan pembersihan lingkungan.
“Hari ini juga, Kodim 1608/Bima melaksanakan karya bhakti membersihkan Masjid Baitul Hamid Kelurahan Panaraga dan Masjid Sifa’ul Mu’minin Desa Kala Kecamatan Donggo yang dilakukan bersama anggota Kepolisian dan masyarakat setempat,” ungkapnya kemarin.
Selain itu, Perwira lulusan Akmil 93 ini juga menjelaskan, sesuai tugas pokok Korem yakni membantu masyarakat NTB untuk segera bangkit kembali dengan menggelar karya bhakti yang mengangkat tema “Dalam rangka memeriahkan HUT TNI ke 73 Tahun 2018”.
“Kegiatan menyambut HUT TNI ke 73 di NTB diisi dengan bakti sosial, karya bhakti, Parade Defile, trauma healing, istigosah dan lainnya,” jelas Danrem 162/WB.
Adapun karya bhakti yang dilaksanakan hari ini lanjut Rizal, dibantu oleh Conwood Jakarta yakni semacam konstruksi bangunan tahan gempa dan proses pembangunannya tidak lebih dari tujuh hari.
“Untuk percobaan akan dibangun empat unit rumah tipe 3×6 dengan ukuran 6×6 meter per KK secara gratis dan jika animo masyarakat meningkat menggunakan material Conwood maka teman-teman Conwood Jakarta akan membantu lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Adapun kelebihan material Conwood kata Rizal, apabila terkena air atau hujan, maka material tidak akan menyerap tetapi jatuh dengan sendirinya, sedangkan untuk atap ruma tetap menggunakan baja ringan. (WR)