KOTA BIMA, Wartantb.com – Asisten III Bidang Administrasi Umum Kota Bima, Drs H. Mukhtar, MH membuka secara resmi kegiatan diskusi dan bedah buku ‘Reformulasi Ajaran Islam: Jihad, Khilafah, dan Terorisme’ yang diselenggarakan oleh DPD Muhammadiyah Kota Bima dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bima.
Kegiatan digelar di aula Sekretariat FKUB Kota Bima, Sabtu (11/11/2017) dihadiri oleh berbagai elemen organisasi masyarakat dan pemuda. Hadir sebagai narasumber yaitu Muhammad Abdullah Darras, MA, M.Vd, dari Ma’arif Institute Jakarta, Ustd. H. Falahuddin, MA, dan H. Eka, M.Si.
Buku yang didiskusikan merupakan karya Ma’arif Institute bekerjasama dengan Penerbit Mizan yang ditulis oleh 21 cendekiawan yang sebagian besar berlatar belakang Muhammadiyah.
Mukhtar, menyatakan, tema jihad, khilafah, dan terorisme memang terus menjadi topik hangat sejak kejadian penyerangan menara kembar WTC di Amerika tanggal 11 September 2001.
Lepas dari berbagai konspirasi tentang peristiwa ini, kejadian tersebut mengubah wajah politik dunia, juga sangat berdampak pada pandangan dunia terhadap Islam.
Doktrin dan inti ajaran Islam sering disalahpahami, tak hanya oleh kalangan umat agama lain yang kemudian melahirkan islamfobia, namun juga oleh umat Islam itu sendiri.
“Akibat dari pemahaman yang keliru tersebut, Islam terkesan sebagai agama yang menakutkan dan menyebarkan kekerasan. Hal itu kemudian memicu timbulnya aksi teror dan radikalisme yang mengatas-namakan islam, meskipun faktor ini tidak menjadi satu-satunya sebab”, kata Mukhtar.
Ia pun mengemukakan, masalah ekonomi juga menjadi salah satu alasan bergabungnya para pemuda dalam sebuah jaringan radikal atau teroris. Orang yang merasakan kesusahan dan merasa sebagai objek ketidak-adilan ekonomi biasanya mengalami frustrasi. Pada saat bersamaan, terkadang ia mendapatkan legitimasi dari doktrin agama yang dipahami sekilas untuk melakukan tindakan teror.
“Hal-hal seperti inilah yang harus kita gali agar penyelesaian masalah bisa dilakukan pada akarnya,” katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Ma’arif Institute atas terbitnya buku ini yang diharapkan bisa memperluas wawasan kita semua.
“Saya juga berharap kita semua bisa berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang damai dan penuh toleransi,” pungkasnya. (WR-02)