BIMA, Warta NTB – Sejak pemerintah menetapkan Virus Corona (Covid-19) sebagai bencana nasiolan non alam, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di tegah masyarakat.
Upaya-upaya ini dilakukan dengan berbagai metode mulai dari penyampaian imbauan agar selama masa pandemi Covid-19 masyarakat tetap berada di rumah atau (Social Distancing). Pencegahan lain yaitu berupa imbaua agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan bersih dengan sering cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak atau (Physical Distancing), menggunakan masker saat keluar rumah dan tidak berpergian selama masa pandemi Covid-19.
Sementara untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah desa, pemerintah melalui Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Republik Indonesia telah mengeluakan Peraturan Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
Menindaklajuti peraturan Menteri tersebut, seluruh pemerintah desa di Indonesia mulai menerapakan Desa Tanggap Covid-19 dengan melakukan langkah-langkah strategis melawan Covid-19, demikian juga yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Wilamaci, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Pemerintah Desa Wilamaci telah membentuk Tim Relawan Gugus Tugas Covid-19. Sejak dibentuk tim ini telah berkerja dan gencar melakukan upaya pencegahan masuknya virus corona di desa setempat.
Kepala Desa Wilamaci, Asri Junaidin mengatakan, untuk mendukung kegiatan Relawan Covid-19, sejak tanggal 27 April 2019 kami telah membangun posko Tim Relawan Covid di perbatasan Desa Waro dengan Desa Wilamaci tepatnya di ujung Dusun Tangga Ombo, Desa Wilamaci.
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan pencegahan dengan pemeriksaan kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran virus corona dan mengimbau pengguna jalan agar tetap mengunkan masker saat keluar rumah.
Sebagai ketua Tim Gugus Tingkat Desa, Asri menyampaikan, dalam menjalankan tugasnya, tim gugus tugas juga dilengkapi dengan Alat Perlindungan Diri (APD) standar seperti sarung tangan dan masker.
“Selain APD, Tim Relawan juga dilengkapi dengan alat termoscanner untuk memeriksa suhu tubuh pengguna jalan. Di lokasi Posko selain mendirikan portal pemberhentian, kami juga menyediakan tempat cuci tangan sebagai edukasi cara mencuci tangan yang baik dan benar,” katanya saat di temulai di Posko Covid-19, Rabu (6/5/2020).
Menurutnya, kegiatan pemerikasaan terhadap warga yang keluar masuk di desanya akan terus dilakukan karena wilayah Desa Wilamaci juga berbatasan langsung dengan Kecamatan Langgudu sehingga lalu lintasnya cukup ramai dan padat. “Kegiatan pemeriksaan di Posko Covid-19 Desa Wilamaci akan terus kami lakukan sebagai uupaya untuk mencegah penyebaran virus corona di tengah masyarat khususnya di Desa Wilamaci,” katanya.
Dalam kegiatan ini pemerintah desa juga melibkan mitra seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, Bidan Desa, BPD dan anggotanya, organisasi desa seperti karang taruna, tim penggerak PPK, tokoh agam dan tokoh masyarakat.
“Semoga upaya ini dapat mencegah penyebaran virus corona di desa dan kami juga mengimbau masyarat yang baru datang dari luar atau baru melakukan perjalanan keluar daerah atau luar negeri agar segera melapor ke Tim Relawan Covid-19 untuk dilakukan pendatan dan karantina mandiri selama 14 hari yang tentunya di bawah pengawasan Tim Relawan Covid,” ujanya. (WR-Al)