Pemkab Bima Peringati Malam Nujulul Quran di Masjid Al-Abrar Desa Bre

1443
Peringatan malam nujulul quran pemerintah Kabupaten Bima yang di pusatkan di Masjid Al-Abrar, Desa Bre, Kecamatan Palibelo, Jumat (24/5/2019).

BIMA, Warta NTB – Momentum Safari Ramadhan Pemerintah Kabupaten Bima dan Safari Ramadhan Pemerintah Provinsi NTB yang di pusatkan di Masjid Al-Abrar, Desa Bre, Kecamatan Palibelo, Jumat (24/5/2019) dirangkai dengan acara peringatan malam Nujulul Quran tingkat Kabupaten Bima tahun 2019.

Hadir dalam sacara ini  Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han bersama rombongan, Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M. Noer, Sekda, asisten, staf ahli, kabag, kasubag lingkup setda bima, para kepala OPD, Camat Palibelo beserta seluruh jamaah sholat isya dan tarawih.

Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE dalam arahannya mengatakan, malam nujulul quran merupakan suatu momen dimana pertama kalinya Allah SWT menurunkan Alquran kepada Nabi  Muhammad SAW yang dimana menjadi kitab suci umat islam yang isi kandunganya diamalkan dan dilaksankan oleh umat muslim dalam kehidupan sehari-hari.

“Alquran diturunkan sebagai risalah terakhir yang sempurna dan universal bagi seluruh ummat manusia dengan konsep tanzil-turun, membawa atau menurunkan banyak pesan yang harus direpresentasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Bupati.

Dijelaskan Bupati, Allah SWT menurunkan Alquran saat manusia sedang mengalami kekosongan para rasul dan kemunduran akhlak serta kehancuran problem kemanusiaan, sosial politik dan ekonomi. Pada setiap problem itu Alquran meletakkan sentuhannya yang mujarab dengan dasar-dasar yang umum yang dapat dijadikan landasan untuk langkah-langkah manusia selanjutnya yang relevan di setiap zaman.

“Alquran diturunkan sebagai kitab suci terakhir dimaksudkan untuk menjadi petunjuk, bukan saja pada masyarakat tempat dimana kitab ini diturunkan, tetapi juga kepada seluruh masyarakat hingga akhir zaman. Alquran memuat berbagai tema yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, seperti pola hubungan manusia dengan Pencipta, hubungan antar sesama manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya,” terangnya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan,  substansi ajaran Alquran tidak dimaksudkan untuk menciptakan masyarakat yang seragam di seluruh belahan bumi dan di sepanjang masa, tetapi memberikan prinsip-prinsip umum yang memungkinkan terjadinya pola keseimbangan hidup di dalam masyarakatdan pada gilirannya suasana ketentraman di bawah ridha Allah SWT akan terwujud di masyarakat, yaitu terciptanya masyarakat yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.

Ditambahkanya, Alquran juga memiliki dimensi historis, ruang dan waktu yang berbeda. Oleh karena itu, bacaan terhadap Alquran membutuhkan pengetahuan yang bersifat interdisipliner, terutama dalam upaya menggali makna yang terkandung di dalamnya sekaligus merupkan dasar hukum Islam dan sumber syariat islam yang memiliki manfaat bagi umat manusia.

“Nabi Muhammad adalah seorang rasul yang dipercaya menerima muksizat Alquran yang bertugas untuk menyampaikan, mengamalkan, dan menafsirkannya,” kata Bupati.

Mengakhiri arahanya, Bupati Bima berharap melalui momen malam nujulul quran  masyarakat khususnya di Kabupaetn Bima dapat menjadikan Alquran sebagai kitab suci dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya berharap dengan diperingatinya malam nuzulul quran ini akan menjadikan Alquran sebagai kitab suci, panutan dan pedoman bagi seluruh umat manusia sekaligus sebagai arahan bagi mereka yang ingin hidup sebagai manusia rabbani atau saleh,” tutup Bupati. (WR-Man)