MATARAM, Warta NTB – Tim satgas pangan Ditreskrimsus Polda NTB bersama Dinas Perdagangan NTB melakukan sidak pengecekan stok dan harga minyak goreng dengan mendatangi sejumlah perusahaan dan distributor minyak goreng yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (17/2/2022).
“Kamis kemarin, Polda NTB mendampingi Dinas Perdagangan NTB mendatangi sejumlah perusahaan distributor Minyak Goreng untuk melakukan sidak dan pengecekan, memastikan stok dan HET Minyak Goreng di Nusa Tenggara Barat,” kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, di kantornya, Sabtu (29/2/2022).
Terkait dengan harga masih di atas HET di karenakan ada beberapa distributor masih menghabiskan stok lama dengan harga di atas Rp 18.000.
“Ada beberapa Distributor sudah mengajukan pertimbangan ke pemerintah, sampai sekarang belum ada relasi dari pemerintah sehingga masih menjual dengan harga lama,” jelasnya.
Artanto mengatakan, secara umum minyak goreng untuk minggu ini masih memcukupi, terbukti di PT Star Lembar masih tersedia stok 500 ton dan sudah didistribusikan ke kabupaten lain seperti Sumbawa.
Berikutnya, di CV Lumayan Putra Jaya detik minyak goreng sebanyak 2000 liter dan di PT Wilmar sekitar 340 liter, di PT. Panen Raya sebanyak 2000 karton, PT Tunas Jaya Abadi memilik stok 220 Dus akan tetapi sudah laku di terjual tinggal pendistribusian ke masing toko /pengecer.
Sedangkan minyak merek Fitri diambil oleh Rubi 150 karton, ayuni 50 karton, lalu khas 10 karton, Edi 75 karton, fuyanto 75 karton, cv surya perkara 75 , pulawan 75 karton ngh sulastri 30 karton dan minyak merek porvita made suparta 20 karton.
Sementara di CV. Asia Baru, stok minyak kemasan merek Filma di gudang kosong karena pengiriman terlambat dari pabrik, di mungkinkan minggu depan sekitar tanggal 20/21 feb 2022 akan datang 5 kontener, yg 1 kontener berisi 750 karton ( 75 ton), jadi yang 5 kontener tersebut berisi 375 karton/ton.
Berikutnya PT Terus jaya abadi sudah mengorder minya sebanyak 3 truk tinggal menunggu realisasi dari pabrik biasannya datang siktar 2 minggu lagi.
“Melihat kondisi tersebut, hingga tiga minggu kedepan, relatif aman, namun perlu pantauan extra agar rencana pengiriman berjalan lancar,” pungkasnya. (WR-02)