Bima, Warta NTB – Polres Bima Kabupaten berhasil mengungkap salah satu pelaku pengrusakan dan pembakaran rumah warga Dusun Tanjung Baru, Desa Tangga Baru, Kecamatan Monta yang dilakukan sekelompok orang pada Minggu (25/2/2018) kemarin.
Kapolres Bima Kabupaten AKBP Bagus S. Wibowo S.Ik mengungkapkan, dari kejadian itu aparat kepolisian berhasil mengamankan seorang tersangka berinisial EF warga Dusun Tangga Baru, Desa Tangga Baru, Kecamatan Monta yang diduga kuat sebagai pelaku pengrusakan secara bersama-sama.
“Langkah selanjutnya masih dilakukan lidik dan pendalaman terhadap pelaku lain yang sudah teridentivikasi. Pelaku diperkirakan lebih dari satu orang dan polisi sedang mendalami keberadaanya,” ungkap Bagus.
Lebih lanjut, Bagus menyampaikan, motif pembakaran dan pengrusakan rumah imbas dari kejadian penganiayaan Minggu lalu yang menyebabkan meninggalnya salah seseorang tersangka pencuri kambing yang berasal dari Dusun Tangga Baru, Desa Tangga Baru.
“Pelaku tak terima dengan kejadian itu dan melakukan pengerusakan,” jelas Kapolres dalam Pres Rilisnya di hadapan puluhan wartan di Mako Polres Bima, Selasa (27/2/2018).
Atas kejadian itu, Kapolres mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan main hakim sendiri, jika menemukan tindak pidana ia meminta agar diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk penanganan tindakan hukum.
“Kepada seluruh masyarakat, jika menemukan dugaan tindak pidana dari warga agar diserahkan pada polisi jangan ada main hakim sendiri, serahkan sepenuhnya pada pihak yang berwajib untuk penanganan tindakan hukum,” imbaunya.
Bagus menjelaskan, perkembangan situasi pasca penyerangan dan pengrusakan relatif aman dan masyarakat sudan bisa beraktivitas seperti biasa. Pengamanan dilakukan dengan kekuatan maksimal yaitu personil Polres Bima dibantu personil TNI dari Kodim 1608/Bima.
Untuk sementara, sebagian warga Dusun Tanjung Baru yang menjadi korba penyerangan dan pengrusakan masih berada di lokasi pengsian yaitu di desa tetangga seperti di Desa Wilamaci, Kecamatan Monta dan sekitarnya.
Mengantisipasi adanya bentrokan susulan, Pemerintah Daerah dan aparat desa melakukan upaya damai antara warga kedua dusun yang masih berada dalam satu desa tersebut. (WR-02)