Jakarta, Wartantb.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum yang tepat bagi kita semuanya untuk merenungkan keteladanan Rasulullah.
Saat memberikan sambutan pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1938 Hijriah, di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12) malam, Presiden menunjuk di bidang politik, Rasulullah memberikan contoh dan keteladanan bagaimana membangun kontrak politik dengan semua unsur dan komponen masyarakat melalui Piagam Madinah, sebagaimana disinggung oleh Menteri Agama.
Dalam Piagam Madinah yang merupakan piagam negara tertulis pertama di dunia, jauh sebelum munculnya deklarasi hak-hak asasi manusia yang dilahirkan oleh PBB di tahun 1948, menurut Presiden, diatur politik pertahanan negara dan hubungan muslim dengan non muslim,
“Dengan Piagam Madinah itu, jelas sekali ajaran Islam dan umatnya yang menghargai kemajemukan suku, golongan dan agama,” tutur Presiden Jokowi.
Insya Allah dengan meneladani Rasulullah, kata Presiden, dapat dibuktikan bahwa Islam itu agama yang rahmatan lil alamin. Islam yang mengajarkan kedamaian. Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam, khususnya rahmat bagi bangsa dan negara Indonesia.
“Sejarah membuktikan bahwa ketika umat Islam berkuasa, tidak pernah terjadi gangguan terhadap umat lain ataupun pemaksaan untuk memeluk agama Islam,” tutur Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Jaksa Agung Prasetyo SH, serta pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara, Duta Besar negara-negara sahabat, dan alim ulama. (FID/ES)