BIMA, Warta NTB – Tiga orang warga RT 07/RW 04 Dusun Tanda Ndeu Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima NTB dibantai secara sadis. Satu perempuan bernama Anti (14) meninggal di tempat yakni di kediamannya di Dusun setempat. Sedangkan dua korban lainnya yakni Sadam (19) perempuan dan Muhaimin (16) telah dilarikan ke RSUD Bima akibat luka bacokan yang cukup serius di beberapa bagaian tubuh.
Ketiga korban tersebut diketahui merupakan satu keluarga kakak-adik, putra putri dari pasangan suami istri Umar H. Sa’ban (52) dan Rosdiana.
Informasi di lapangan menyebutkan, bahwa pelaku yang bernama Sukardin (52) warga Desa Sanolo itu kini telah tewas di tempat akibat diamuk massa di depan RSU Sondosia.
Peristiwa pembacokan para korban tersebut terjadi sekira pukul 12:50 Wita, Rabu (6/10/21). Pelaku pertama kali membacok Anti di bagian leher dan jari tangan hingga meninggal di TKP. Setelah itu korban kemudian membacok Sadam dan Muhaimin yang kini tengah dirawat di RSUD Bima.
Saat kejadian, orang tua para korban dikabarkan tengah berada di sawah untuk mengambil kedelai hasil pertaniannya.
Sementara itu, usai membantai ketiga korban tersebut, pelaku kemudian berlari menuju Utara RSU Sondosia. Pihak kepolisian yang sempat mengamankan pelaku di TKP pun menjadi korban keganasan pria tersebut. Kala itu, pelaku merampas pistol dan menembak di bagaian lengan salah satu anggota polisi, hingga terluka.
Pihak keluarga korban dan ratusan warga Sanolo yang geram dengan aksi tak manusiawi pelaku tersebut tidak mampu dihalau oleh petugas. Sehingga pelaku pun tewas di tempat (depan halaman RSU Sondosia) dikeroyok massa.
Dari keterangan beberapa warga, bahwa pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Selain itu, pelaku juga diketahui baru pulang kampung sekira satu tahun terakhir, usai merantau di negeri Malaysia selama 10 tahun lebih. Selama di rantauan, pelaku juga dikabarkan sempat masuk penjara Malaysia selama 5 tahun.
“Pelaku ini baru satu tahun di Bima setelah merantau di Malaysia selama 10 tahun. Dia juga dikabarkan pernah masuk bui di Malaysia selama 5 tahun,” kata M. Syukur Warga setempat yang juga menjabat sebagai ketua BPD.
Selama berada di Kampung, kata dia, pelaku terlihat kerap nongkrong minum kopi bahkan makan di rumah para korbannya. Namun entah kenapa pelaku sampai tega melakukan tindakan sadis ini. “Kita sering lihat pelaku makan dan minum kopi di rumah korban. Tapi entah kenapa pelaku bertindak seperti ini,” tuturnya.
Ditanya soal motif, ia tak berani memberikan keterangan, sebab kejadian itu pihaknya tidak tau secara pasti. “Motifnya saya tidak tau. Karena saya dapat info juga dari warga lain sehingga saya langsung ke TKP,” tutupnya.
Hingga berita ini dirilis, korban almarhumah Anti tengah disemayamkan di rumah duka desa setempat dan rencananya akan dikebumikan hari ini. Sementara kepolisian Polres Bima masih terus diupayakan untuk dikonfirmasi. (WR-Tim)