Serahkan Bantuan, Ahmad Heryawan Sempat Dialog dengan Warga Jabar Kota Bima

1356
Pada pertemuan tersebut, H. Ahmad Heryawan mendengarkan cerita dari diaspora. Mereka sebagian berasal dari Sumedang, Sukabumi dan Majalengka.

Kota Bima, Wartantb.com – Dalam kunjungannya ke Kota Bima, Senin (16/1 2017), Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan menyempatkan diri berdialog dengan diaspora atau perantau dari Jawa Barat yang kini bermukim di Kota Bima.

Pertemuan dilaksanakan di ruang rapat Walikota Bima, dihadiri Walikota Bima M. Qurais H. Abidin dan Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noer.

Pada pertemuan tersebut, H. Ahmad Heryawan mendengarkan cerita dari diaspora. Mereka sebagian berasal dari Sumedang, Sukabumi dan Majalengka. Ada yang telah menetap bertahun-tahun di Kota Bima. Profesi yang ditekuni umumnya adalah pedagang makanan. Gubernur Jabar memuji semangat para perantau diaspora tersebut.

“Penduduk Jawa Barat memang banyak sekali. Wilayahnya pun semakin padat. Sementara karakteristik utama penduduk Jabar adalah keterikatan yang kuat dengan tanah kelahirannya sehingga tidak terlalu banyak warga yang betah merantau. Hal ini sedang coba kita ubah, yaitu dengan memperkenalkan program Orang Jabar Mengembara, untuk mendorong masyarakat Jawa Barat merantau dan mengembangkan diri di daerah lain,” kata H. Ahmad Heryawan.

Ia pun menawarkan untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan keterampilan bagi para diaspora agar dapat menjadi bekal usaha peningkatan kesejahteraan di perantauan.

“Pemerintah Provinsi Jabar bisa memberikan pelatihan pengolahan makanan, budidaya ikan air tawar dan usaha tani kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu,” katanya.

Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima juga ditawari untuk bekerjasama mengembangkan perkebunan kopi. Tanaman kopi dinilai memiliki manfaat ganda yaitu konservasi dan ekonomi.

Menutup dialog tersebut, Gubernur Jabar berpesan kepada para diaspora agar selalu menjaga kerukunan dengan masyarakat asli setempat.

“Bawalah hal-hal baik dari Jawa Barat untuk disebarkan di daerah ini, misalnya keanekaragaman kuliner, keramahan maupun perilaku religius,” pesannya. (R-H)