Tergelincir Dari Atas Tebing Setinggi 20 Meter, Bocah 10 Tahun di Dompu Meninggal Dunia

1877
Evakuasi jenazah korban yang dilakukan Polsek Pekat dan masyarakat setempat di lokasi sungai Dusun Gunung Batu, Desa Pekat, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Jumat (27/11/2020).

DOMPU, Warta NTB – Nasib nahas dialami Ahmad Zulaimi 10 tahun warga Dusun Gunung Batu, Desa Pekat, Kecamatan  Pekat, Kabupaten Dompu ia ditemukan meninggal setelah terpeleset dari atas tebing setinggi 20 meter dan jatuh tenggelam ke dalam sungai di sungai Dusun Gunung Batu.

Paur Subbag Humas Polres Dompu Aiptu Hujaifah mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi, sekitar pukul 15.30 Wita, Jumat (27/11/2020) sore. Saat itu korban bersama dua temannya berangkat menuju areal hutan di belakang perkampungan setempat dengan tujuan mencari jenis kayu serut untuk dijadikan tanaman kerdil atau bonsai.

Untuk menuju lokasi hutan, terang Hujaifah, ketiganya berjalan beriringan, namun korban yang berjalan paling belakang tiba tiba mendahului dua rekannya dan berjalan lebih cepat karena ia melihat kayu serut dari jauh dan hendak menuju ke tempat tersebut.

“Setelah agak jauh meninggalkan dua rekannya, tiba tiba terdengar teriakan korban karena terpeleset lalu tergelincir dan disusul suara dentuman air akibat tubuh korban yang jatuh ke dalam sungai,” jelasnya.

Mengetahui hal itu, lanjutnya, kedua rekannya turun menuju sungai dan berusaha menolong korban, sesampainya di sungai keduanya berusaha menarik kaki korban yang sudah tenggelam.

“Berkali-kali kedua temannya ini mencoba menarik, namun tetap gagal, akhirnya mereka memutuskan untuk meminta pertolongan masyarakat dan kembali ke perkampungan,” ujarnya.

Mengetahui laporan dari masyarakat, Kapolsek Pekat Ipda Muh. Sofiyan Hidayat S.Sos dan anggotanya bersama masyarakat langsung menuju lokasi dan berhasil mengevakuasi mayat korban dalam sungai dengan kondisi mulut mengeluarkan busa serta luka di pelipis kiri, selanjutnya mayat korban dibawa menuju rumah orang tuanya di Desa Pekat.

Sementera terkait peristiwa itu, tambah Hujaifah, kedua orang tua korban Tahir (64) dan Rianim (50) ikhlas menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.

“Terhadap peristiwa tersebut Kapolsek Pekat menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar menjadikan musibah ini sebagai pembelajaran bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan dan mengontrol aktivitas anak-anaknya agar tidak terjadi hal-hal yang berisiko seperti ini,” pungkasnya. (WR-02)