Giri Menang, Wartantb.com – Sistem transportasi lokal atau angkutan massal berbasis jalan (Bus Rapit Transit/BRT) yang mulai dilaunching, Senin (21/11) mendatang di Kantor Gubernur NTB menjadi alternatif solusi bagi masyarakat yang selama ini mengeluhkan moda transportasi umum yang semakin minim, namun berbiaya tinggi.
Guna memantapkan persiapan pengoperasian tersebut, Rabu (16/11) lalu di aula Dishukominfo provinsi NTB, Jl. Langko, 49 Mataram digelar rapat persiapan perihal rencana kegiatan dimaksud.
Pada kesempatan tersebut hadir Kadishubkominfo NTB diwakili Kabid Darat Ir. Asep Supriatna, Kasubbid Pelayanan Masyarakat Polda NTB, AKP L. Adnan, Dishubkominfo Kabupate Lombok Barat dn Kota Mataram, Satlantas Polres Lombok Barat dan kota Mataram, Kadis Dibudpora Lombok Barat dan sejumlah lembaga Oraganisasi Gabungan Pengusaha Angkutan Darat dari provinsi NTB, Lombok Barat dan kota Mataram.
Kabid Darat Dishubkominfo provinsi NTB Ir. Asep Priyatna dalam kata pengantarnya pada rapat tersebut menjelaskan, kehadiran BUS BRT ini untuk pertama kalinya diujicobakan di kota Mataram dan Lombok Barat.
Jika berhasil, maka akan menjadi contoh bagi daerah lainnya untuk diterapkan. Bus BRT yang disiapkan nanti untuk dua daerah ini sebanyak 25 bus yang akan berkelling dari wilayah kota Mataram hingga Lombk Barat untuk menjemput dan mengantar balik masyarakat dari segalabentuk aktifitas kesehariannya dengan berbagai tujuan perjalanannya dengan alat transportasi darat.
“Keberadaan bus BRT ini diharapkan selain akan mengurai dan mengurangi kemacetan akibat pengguna kendaraan pribadi khususnya roda dua yang jumlahnya semakin bertambah. Hal ini juga dimaksudkan sebagai solusi permasalahan transportasi bagi para pelajar yang berangkat ke sekolah.
Kabid Darat lebih jauh menjelaskan, Bus Rapid Transit atau disingkat BRT adalah sebuah sistem bus yang cepat, nyaman, aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal. Menggunakan bus untuk melayani servis yang kualitasnya lebih baik dibandingkan servis bus yang lain.
Setiap sistem BRT pasti menggunakan sistem improvantasi yang berbeda, walaupun improventasinya berbagi dengan sistem BRT yang lain. Hasil dari sistem tadi untuk mendekati rail transit jika masih menikmati keamanan dan tarif bus. Bus rapid transit memakai sebagian nama dari rapid transit yang mendeskripsikan transportasi rel berkapasitas tinggi atau kita bisa memanggilnya right-of-way. Kereta rapid transit memakai terowongan bawah tanah, dan tipikal kereta berbadan panjang dalam jalur pendek dalam beberapa menit.
Pengoperasian Bus BRT ini mendapat atensi dari sejumlah kalangan, terutama dari Dinas Pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Lombok Barat, H. Ilham, M.Pd sangat menunggu-nunggu kehadiran Bus BRT ini, terutama di wilayah Lombok Barat yang asal siswanya juga berjarak cukup jauh dengan lokasi sekolahnya.
“Untuk itu bagi kami di Lombok Barat, walaupun sudah dipetakan route-route yang dilalui oleh Bus BRT ini, namun perlu dievaluasi kembali jalur-jaluryang tidak dilalui Bus BRT, namun asal siswa juga cukup banyak. Berikutnya keberadaan Bus BRT ini diharapkan juga bisa menjadi solusi yang tepat bagi para pelajar di Lombok Barat yang selama ini mengeluhkan transportasi lokal ke sekolahnya,” kata Ilham.
Selanjutnya Ilham mengatakan, Bus BRT ini juga sebagai satu jawaban untuk bisa mengurangi pelanggaran lalulintas bagi para pelajar yang selama ini tidak memiliki dokumen kepemilikan SIM karena memang belum memenuhi persyaratan dari sei usia untuk membuat SIM. Sementara orangtua wali murid lebih banyak memberi fasilitas anak-anaknya dengan sepeda motor untuk pergi dan pulang sekolah. (Her-Humas)