TGB: Konversi Bank NTB Ke Syariah, Sejalan Dengan Religiusitas NTB

1833
TGB menyatakan hal itu saat menjadi keynote speaker pada Gathering sosialisasi perubahan kegiatan usaha Bank NTB menjadi PT.Bank NTB Syariah, di Ball Room Islamic Center Nusa Tenggara Barat, Rabu (15/11/2017).

Mataram, Wartantb.com — Konversi kegiatan usaha PT. Bank NTB ke syariah adalah sejalan dengan kebijakan nasional yang menegaskan bahwa pembangunan nasional diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial, dengan memperhatikan, menyerap dan mengimplementasikan nilai nilai dasar yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya.

Kalau kita bicara tentang nilai-nilai dasar di NTB, kita bisa melihat bahwa religiusitas adalah salah satu nilai dasar kita dan itulah merupakan nilai dasar kita sebagai masyarakat nusantara. Namun khusus di NTB dengan nilai-nilai dasar keislaman yang dimiliki masyarakatnya, maka menjadi dasar kesepahaman dari para pemegang saham, termasuk Gubernur dan Bupati/Walikota se-NTB telah bersepakat melakukan konversi bank NTB dari konvensional ke syariah.

“Kesepakatan tersebut diambil, karena di dalamnya kita melihat ada kemaslahatan yang tidak hanya jangka pendek dan menengah, tapi juga jangka panjang untuk NTB dan insyaAllah untuk indonesia yang kita cintai,” tutur Gubernur NTB, Dr.TGH. Muhammad Zainul Majdi yang lebih akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB ).

TGB menyatakan hal itu saat menjadi keynote speaker pada Gathering sosialisasi perubahan kegiatan usaha Bank NTB menjadi PT.Bank NTB Syariah, di Ball Room Islamic Center Nusa Tenggara Barat, Rabu (15/11/2017).

Gathering diikuti oleh para pemegang saham PT. Bank NTB, anggota DPRD Prov. NTB dan nasabah bank NTB di pulau Lombok. Lebih lanjut, TGB menyampaikan bahwa konversi bank syariah ini disepakati oleh para pemegang saham untuk memenuhi asas keadilan, kebersamaan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, sebagaimana dirumuskan di dalam asas dan tujuan yang termaktub dalam Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.

“Para pemegang saham sepakat hahwa tantangan kita di Indonesia dan NTB sebagai bagian integral dari Indonesia adalah menciptakan pemerataan. Untuk menciptakan pemerataan maka instrumen-instrumen ekonomi harus diciptakan. Untuk itulah perbankan syariah diletakkan menjadi dasar,”ujar Gubernur.

TGB juga menekankan bahwa konversi bank NTB ke sistem syariah diletakkan sebagai upaya untuk membangun diferensiasi bagi NTB. Diferensiasi yang dimaksudkan adalah NTB harus mempunyai satu pendekatan yang khas yang tercermin dalam kebijakan-kebijakan yang dirasakan oleh masyarakat, khusunya dalam sektor pembangunan ekonomi.

“NTB akan diingat karena kebijakannya yang khas. Salah satunya seperti bidang pariwisata yang khas dengan halal tourismnya atau muslim traveler walaupun memang dengan berbagai upaya perbaikan di segala bidang termasuk dibidang infrastruktur bagi penunjang halal tourism”, Ujarnya.

Karenanya, Gubernur yang juga cucu Pahlawan Nasional, Maulana Syaikh, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mengajak para nasabah dan seluruh masyarakat untuk tetap membangun dan mendukung bank NTB setelah konversi menuju sistem syariah.

“Mari kita bersama-sama membangun bank yang kita cintai ini. Saya minta setelah konversi nanti bapak-bapak dan ibu-ibu bisa lebih banyak lagi mendukung bank NTB, yaitu dengan tetap menginvestasikan dananya,” pungkas Gubernur. [WR/H]