MATRAM, Warta NTB – Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin SH. M.Si mengajak segenap jajaran Hidayatullah untuk terus membimbing ummat menuju pengamalan ajaran Islam secara kafah, sesuai dengan perintah Allah dan rasul-Nya. Hal ini penting dilakukan mengingat saat ini umat membutuhkan bimbingan dan pembinaan dari seluruh komponen guna menghindarkan umat dari kekeliruan menafsirkan ajaran Islam.
Dengan bimbingan dan pembinaan, sehingga ajaran yang mengarah pada tindakan radikasime di tengah masyarakat dapat dihindari. Karena itu, Wagub meminta segenap jajaran organisasi Islam yang memiliki tidak kurang dari 12 juta anggota di seluruh Indonesia tersebut untuk terus Istiqomah membimbing dan membina umat mengamalkan ajaran dan nilai-nilai Islam dengan baik dan benar sesuai Tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
Wakil Gubernur kelahiran Sumbawa ini menegaskan hal itu saat membuka Rapat Kerja Nasional ke-3 Hidayatullah, di gedung Graha Bhakti Praja, Jumat (1/12/2107) pagi. Rapat kerja yang menghadirkan keluarga besar organisasi terbesar di Indonesia setelah NU dan Muhammadiyah itu, juga diharapkan Wagub dapat menghasilkan pemikiran yang cerdas dan dapat diterima oleh masyarakat serta bermanfaat bagi kemajuan bangsa.
“Semoga rakernas ini, dapat menghasilkan sebuah rekomenadasi yang dapat dijadikan bahan penyusun kebijakan bagi pemerintah”, tuturnya seraya menegaskan bahwa kemajuan suatu bangsa, tidak dapat terwujud atas kerja keras satu atau beberapa golongan tertentu saja, melainkan harus didukung sumbangsih seluruh pihak.
Saat itu, Wagub juga menyampaikan dukungannya pada berbagai kegiatan yang bernafaskan Islam di Provinsi NTB. Dipilihnya Nusa Tenggara Barat sebagai tempat melaksanakan kegiatan, mulai dari kegiatan tingkat nasional maupun internasional, merupakan penghargaan tersendiri bagi masyarakat NTB.
“NTB adalah daerah dengan berbagai ikon mulai dari sebutannya sebagai “pulau seribu masjid”, “bumi sejuta sapi”, hingga daerah “halal tourism”. Kami sangat bangga dan bersyukur NTB dipercaya sebagai daerah yang diminati untuk berbagai kegiatan besar,” ungkap Wagub.
Kehadiran tokoh agama, guru besar, alim ulama seperti pada konferensi besar NU dan konferensi internasional para alumni timur tengah beberapa waktu lalu lanjut Wagub, juga menjadi doa dan berkah tersendiri bagi masyarakat NTB. Apalagi kegiatan-kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo. “Semakin sering orang alim hadir di NTB, akan semakin sering daerah kami didoakan,” jelas Wagub
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, KH Nashirul Haq pada kesempatan itu menyampaikan rasa harunya atas perjuangan seluruh jajaran hidayatullah, karena disela musibah yang menimpa Provinsi Bali, tetap berusaha untuk hadir mengikuti rakernas di Mataram.
Sejatinya, rakernas yang dijadwalkan akan berlangsung 1 hingga 3 desember 2017 ini akan diikuti seluruh jajaran hidayatullah pusat maupun wilayah di indonesia termasuk unit dibawah pondok pesantren atau lembaga di bahawah hidytullah. Namun karena terkena kondisi cuaca yang tidak stabil sebagai dampak erupsi Gunung Agung, sebagian DPW dan peserta dari 13 provinsi masih dalam perjalanan untuk tiba di Mataram, karena beberapa jalur penerbangan ditunda akibat Lombok International Airport ditutup.
Rakernas kali ini, jelasnya, mengusung tema “Optimalisasi program dakwah dan tarbiyah menuju sukses berperadaban Islam” Sesuai agenda, rakernas akan didahului musyawarah bersama para pimpinan, majelis penasehat dan dewan pertimbangn, untuk mendengarkan laporan tahunan 2017 serta mengesahkan program kerja organisasi tahun 2018.
Ia mengakui, terpilihnya NTB sebagai tuan rumah rakernas didasari atas keputusan bersama seluruh jajaran Hidayatullah. Keinginan belajar banyak hal dari pulau lombok yang terkenal dengan pulau seribu masjid, salah satunya menjadi pertimbangan karena memang basis pembinaan Hidayatullah adalah masjid.
“Kami ingin belajar bagaimana mengantarkan NTB ini bisa menjadi masyarakat yang religi, termasuk ingin belajar banyak dari Nahdatul Wathon, sebagai salah satu ormas islam yang cukup tua di negeri ini yang basis dan pusatnya di NTB” tuturnya.
Hidayatullah sendiri, sejak didirikan tahun 1973 lalu, telah hadir di 343 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Tahun 2020 nanti ia berharap Hidayatullah sudah bisa hadir di seluruh kabupaten/kota di negeri ini dalam membangun sinergi sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dari bangsa Indonesia. (WR-02)